JABAR EKSPRES — Pemerintah Kabupaten Cirebon memberikan perhatian serius terhadap penanganan kemiskinan ekstrem yang cukup tinggi di Kabupaten Cirebon.
Wakil Bupati Cirebon, Wahyu Tjiptaningsih, SE, M.Si mengatakan, bahwa pihaknya menargetkan pada tahun 2024 nanti, sudah bisa mencapai zero kemiskinan ekstrem.
Untuk di Kabupaten Cirebon sendiri, angka kemiskinan ekstrem tertinggi, terdapat di Kecamatan Greged. Sedangkan urutan yang kedua yaitu Kecamatan Depok dan urutan ketiga Kecamatan Lemahabang.
Baca Juga:Kunjungi Kecamatan Sukajaya, Bupati Bogor Iwan Setiawan Ingin Bangun Pasar dan Poned untuk MasyarakatUlar Sanca Sepanjang 2,8 Meter Masuk Rumah Gegerkan Warga Cimahi Utara
“Yang masuk kategori kemiskinan ekstrem ini, yaitu yang pengeluarannya Rp 11ribu perhari,” ujar Ayu,
Menurut Ayu, kemiskinan ekstrem itu bisa disebabkan banyak hal, baik itu karena pendidikannya, tempat tinggalnya, kesehatannya dan lainnya.
“Nanti kita akan dorong juga dari segi pendidikannya, yaitu melalui kejar paket,” kata Ayu.
Untuk bisa menentukan program dan langkah yang tepat, pihaknya akan melakukan verifikasi dan validasi data, terkait kemiskinan ekstrem ini.
Nantinya, data tersebut akan digunakan sebagai acuan dari program-program intervensi yang perlu dilakukan, untuk bisa menangani kemiskinan ekstrem ini.
“Oleh karena itu, kami mohon dukungannya dari Kuwu dan Puskesos, untuk bisa melakukan validasi data ini,” ujar Ayu. (Mg7)
