JABAR EKSPRES – Soal kasus dugaan kelalaian pihak RSUD Kabupaten Sumedang dalam penanganan seorang ibu hamil beserta bayi dalam kandunganya. Diketahui pihak korban akan melayangkan tuntutan dengan menempuh jalur hukum yang berlaku, Selasa, 3 Oktober 2023.
Hal itu disampaikan oleh Ardiansyah Apandi (30), yang merupakan suami dari korban, yakni almarhumah Mamay Maida (30). Dirinya mengungkapkan kekesalan atas dugaan kelalaian yang dilakukan oleh tim medis yang menangani kelahiran istrinya beberapa hari lalu.
“Kalau doktor mau minta maaf, ya saya legowo. Kalau misalkan dia dalam dua hari tidak minta maaf, saya mau ke ranah hukum tuntut. Karena ini memang keteledoran rumah sakit,” ungkapnya.
Ardiansyah mengatakan, upaya tuntutan yang akan dilakukanya itu untuk dijadikan pelajaran agar tak lagi ada kelalaian dan tak lagi ada korban serupa yang menimpa kepada istri dan anaknya.
BACA JUGA: Bulog Akan Bertanggungjawab Jika Ada Beras Bantuan Tidak Layak Konsumsi
“Supaya tidak ada kejadian ini terulang kembali khususnya di daerah Sumedang. Cukup saya yang merasakan kepahitan kehilangan, jangan sampai ada Mamay-Mamay berikutnya,” ujar Ardiansyah.
Ia pun menyebut bahwa pihak RSUD Sumedang, yang diwakili langsung oleh direkturnya sudah datang ke rumahnya sekira pukul 17.30 WIB, Senin, 2 Oktober 2023.
“Baru tadi direktur rumah sakit datang ke rumah. Baru tadi, kemarin-kemarin nggak ada. Saya mau ketemu dokter nggak ada, dokter dan bidannya nggak ada. Saya mah nggak mau damai sebelum saya ketemu semua dokter sama bidannya itu,” kata Ardiansyah.
Ia berharap, bukan direktur RSUD Sumedang yang minta maaf, tapi dokternya yang harus datang untuk meminta maaf.
Sementara, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman mengaku telah memberikan teguran keras kepada plt. Direktur RSUD Sumedang terkait peristiwa tersebut.
Demikian, terpantau kiriman karangan bunga dari pihak RSUD dan Pj Bupati terpangpang di rumah duka. Namun sejauh ini, JabarEkspres.com belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak RSUD Sumedang.
Sebelumnya diketahui kronologi yang diutarakan oleh sang suami kepada wartawan, bahwa Istrinya mulai terasa mau lahiran hari Sabtu, 30 September 2023 lalu, kemudian dibawa ke Puskesmas Cibugeul sekira pukul 08.00 WIB. Oleh pihak Puskesmas, Mamay disarankan untuk pergi ke dokter kandungan.