“Intinya, seseorang tidak boleh melampaui batas kemampuannya dalam hal gaya hidup, untuk menghindari pemborosan dalam rangka melakukan kemaksiatan,” kata Kiai Ahsin.
“Allah memberikan rezeki kepada setiap orang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Jika seseorang mulai menjadi kaya, maka dia harus berhati-hati agar kekayaan itu tidak membawanya ke arah kemaksiatan.
Isrof adalah perilaku berlebihan dalam menggunakan harta untuk hal-hal yang negatif. Namun jika seseorang menyumbangkan harta bendanya kepada fakir miskin, seperti yang dilakukan Abu Bakar untuk dakwah Islam oleh Nabi saw, itu adalah hal yang baik,” terang Kiai Ahsin.
