JABAR EKSPRES – Dalam perkembangan terbaru, Ukraina telah mengungkapkan bahwa serangan rudal, yang dilakukan pada 22 September 2023, terhadap markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Krimea, merupakan bagian integral dari “Operasi Perangkap Kepiting.”
Operasi ini dirancang dengan tujuan khusus untuk menargetkan perwira tinggi angkatan laut yang sedang mengadakan pertemuan di tempat tersebut.
Ukraina menegaskan bahwa serangan ini mengakibatkan kematian bagi 34 perwira, termasuk Komandan Armada yang terhormat, Laksamana Viktor Sokolov, dan menyebabkan 105 orang lainnya terluka parah.
Persenjataan yang digunakan dalam operasi ini, menurut Ukraina, terdiri dari rudal jelajah Storm Shadow yang dibeli dari Inggris dan Prancis.
BACA JUGA: Serang Ukraina, Rusia Kerap Mengabaikan Perjanjian Internasional
Berdasarkan keterangan berbagai sumber, rudal-rudal ini, digunakan untuk menembus pertahanan udara Rusia dan berhasil menyerang markas tersebut.
Berlawanan dengan penjelasan Ukraina, Rusia dengan keras menyangkal kematian Laksamana Sokolov atau adanya korban di antara para perwira.
Rusia bersikukuh bahwa hanya satu tentara yang masih belum ditemukan, dan enam lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Selain itu, Rusia menegaskan bahwa mereka secara efektif mencegat dan menjatuhkan lima dari enam rudal yang diluncurkan oleh Ukraina, dan hanya satu yang berhasil mencapai target yang dituju di markas.
BACA JUGA: Kim Jong-un Sebut Rusia Tidak Akan Mungkin Kalah dari Musuh-Musuhnya, dari Ukraina dan Sekutunya?
Rusia menuduh Ukraina menyebarkan kepanikan dan menenangkan musuh-musuhnya melalui klaim-klaim ini.
Serangan rudal ini merupakan salah satu serangan paling signifikan terhadap Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia.
Itu merupakan sebuah representasi simbolis dari jejak militer Rusia di wilayah tersebut dan merupakan basis utama untuk invasi ke Ukraina.
Insiden ini terjadi setelah serangkaian ledakan dan kebakaran di Semenanjung Krimea yang diduduki Rusia, dan beberapa pihak mengaitkan kejadian-kejadian ini dengan Ukraina.
BACA JUGA: Rudal Rusia Hantam Pasar Terbuka di Ukraina, Serangan Paling Barbar Selama Sebulan Terakhir!
Pada tanggal 23 Agustus 2023, Ukraina mengumumkan keberhasilan penghancuran sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia di Krimea, yang secara signifikan mengurangi kapasitas Rusia untuk melawan serangan rudal Ukraina.