JABAR EKSPRES – Dalam perkembangan terbaru, Ukraina telah mengungkapkan bahwa serangan rudal, yang dilakukan pada 22 September 2023, terhadap markas besar Armada Laut Hitam Rusia di Krimea, merupakan bagian integral dari “Operasi Perangkap Kepiting.”
Operasi ini dirancang dengan tujuan khusus untuk menargetkan perwira tinggi angkatan laut yang sedang mengadakan pertemuan di tempat tersebut.
Ukraina menegaskan bahwa serangan ini mengakibatkan kematian bagi 34 perwira, termasuk Komandan Armada yang terhormat, Laksamana Viktor Sokolov, dan menyebabkan 105 orang lainnya terluka parah.
Baca Juga:Daftar Harga HP Terbaru 1 Jutaan, Tidak Kalah Saing dengan Smartphone Kelas Atas!Kelompok Ekstremis Boko Haram Membunuh 10 Petani Nigeria dan Menculik 9 Orang
Berlawanan dengan penjelasan Ukraina, Rusia dengan keras menyangkal kematian Laksamana Sokolov atau adanya korban di antara para perwira.
Rusia bersikukuh bahwa hanya satu tentara yang masih belum ditemukan, dan enam lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.
Serangan rudal ini merupakan salah satu serangan paling signifikan terhadap Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia.
Itu merupakan sebuah representasi simbolis dari jejak militer Rusia di wilayah tersebut dan merupakan basis utama untuk invasi ke Ukraina.
