BANDUNG – Salah satu permasalahan yang dialami masyarakat Kota Bandung adalah stunting pada anak usia balita. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menekan angka stunting. Selain itu, banyak juga masyarakat yang ikut berupaya mengatasi stunting di wilayah masing-masing.
Salah satunya yang dilakukan M. Rasyid Rajasa, Caleg DPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN). Ia menyatakan bahwa upaya menekan angka stunting merupakan bagian dari program prioritasnya di bidang kesehatan.
“Salah satu program saya adalah memperjuangkan layanan kesehatan untuk masyarakat. Untuk stunting sendiri, salah satu program yang kita gagas dan sudah kita jalankan adalah memberikan bantuan bahan makanan yang bergizi tinggi, proteinnya tinggi. Dengan harapan, angka stunting semakin menurun,” ujar Rasyid Rajasa, di kawasan Chiampelas, Selasa (26/9/2023).
Ia menambahkan, salah satu contoh upaya yang telah ia lakukan adalah memberi bahan makanan berprotein tinggi kepada 20-an anak di Kota Bandung yang terindikasi mengalami stunting. “Ada sekitar 20-an anak yang terindikasi stunting di salah satu wilayah di Kota Bandung. Lalu langsung kita drop makanan yang mengandung protein dan gizi tinggi”, paparnya.
Ke depannya, Rasyid Rajasa menyebut akan melakukan hal serupa di Kota Cimahi. Ia mengajak semua pihak untuk bergerak melawan stunting, demi masa depan Indonesia yang cerah. Tahap awal, pihaknya kini sedang melakukan pendataan anak-anak yang terindikasi mengalami stunting.
“Ke depannya, insya Allah program ini akan lebih luas lagi, mencapai wilayah-wilayah di Kota Bandung dan Cimahi. Sekarang di Kota Cimahi ini kita baru pendataan, di wilayah mana di Kota Cimahi yang angka stunting-nya tinggi. Nanti kita akan aplikasikan dengan program yang sama seperti di Kota Bandung, memberikan bantuan makanan yang bergizi tinggi, berprotein tinggi,” cetus Rasyid Rajasa.
Putra bungsu Mantan Cawapres 2014, Hatta Rajasa itu juga merencanakan, aksi nyatanya membantu pemerintah menekan angka stunting pada balita ini bisa berjalan secara periodik dan berkelanjutan. “Paling tidak, angka stunting di wilayah ini bisa ditekan minimal 40 persen. Tapi tentunya kita semua berharap angka stunting bisa hilang,” kata mahasiswa pasca-sarjana Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) ini.