JABAR EKSPRES – Musim kemarau masih berlangsung, dampak kekeringan pun cukup menghantui sejumlah daerah, termasuk wilayah Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Dampak dari musim kemarau yang cukup panjang, mulai mengancam daerah Kabupaten Bandung wilayah Timur, seperti di Kecamatan Cicalengka, Kecamatan Rancaekek, dan Kecamatan Cileunyi.
BACA JUGA: Macet dan Semrawut, DPRD Kabupaten Bandung Nilai Pengembangan Jalan Cileunyi Perlu Dilakukan: Segera Dipikirkan!
Di sejumlah titik wilayah Timur, volume air sungai sudah mulai menyusut, bahkan terdapat warga yang mulai mengalami kekeringan alias sulit air.
Kendati demikian, Camat Cileunyi, Agus Rizal mengaku bahwa wilayahnya sampai sekarang masih tergolong aman dari ancaman kekeringan.
BACA JUGA: Dampak Kemarau 2023, Air Sungai Cijambe di Cileunyi Bandung Menyusut dan Jadi Tempat Sampah Liar
“Alhamdulillah Kecamatan Cileunyi dari 6 Desa untuk sementara tidak ada laporan yang terkena dampak musim kemarau,” kata Agus kepada JabarEkspres.com melalui seluler, Minggu, 24 September 2023.
Menurutnya, warga dari setiap desa yang ada di Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung masih bisa mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Agus menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi dan upaya penanggulangan, jika terdapat laporan warga yang kekurangan air.
“Apabila ada kejadian warga atau masyarakat kekurangan air, agar secepatnya melaporkan ke tingkat kecamatan,” jelasnya.
Agus menerangkan, laporan warga yang mengalami kekeringan atau minim air bersih, akan secepatnya ditindak lanjut pihak kecamatan dengan berkoordinasi bersama PDAM.
Melansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diterangkan bahwa musim kemarau tahun ini dirasa cukup panjang, khususnya di Jabar akan terus terjadi hingga bulan November 2023 mendatang.
“Dari pantauan dan update laporan memang belum ada yang kekurangan air. Maka sampai bulan Oktober atau November, diperkirakan warga aman dari ancaman kekeringan,” terangnya.
Agus mengimbau, supaya warga Kecamatan Cileunyi tak terlalu khawatir berlebihan hingga panik terkait ancaman kekeringan.
“Diimbau, apabila ada kejadian warga masyarakat kesulitan air, maka untuk secepatnya melaporkan ke pihak Kecamatan agar bisa segera kita antisipasi dan kita tindak lanjut,” tukasnya.
Disamping itu, meski situasi air bagi masyarakat masih tercukupi menjelang puncak kemarau 2023, kondisi air sungai diketahui mulai menyusut akibat kemarau panjang.