Bulog Bandung: Sudah Antisipasi El Nino dari Awal Tahun

JABAR EKSPRES – Dampak musim kemarau yang disertai fenomena El Nino pada tahun ini, sebetulnya sudah diantisipasi oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Bandung yang bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geologi (BMKG) Bandung.

Kepala Bulog Kantor Cabang Bandung, Erwin Budana menyebut, bahkan pihaknya telah mendapat peringatan dari BMKG Bandung terkait fenomena cuaca El Nino, sedari akhir tahun 2022.

“(BMKG) mengingatkan ke kami, bahwa di semester dua ini, dimulai dari Agustus hingga September (2023), pada triwulan ketiga dan keempat bakal terjadi El Nino. Dampaknya adalah kekeringan,” ungkap Erwin kepada Jabarekspres, belum lama ini.

BACA JUGA: Soal Pemanfaatan Lahan untuk Pembuangan Sampah di Cijeruk Sumedang, Ini Kata Pj Wali Kota Bandung

“Jadi kami dengan adanya peringatan itu dari BMKG, kami langsung melakukan penyerapan di awal tahun 2023. Gaspol pada awal tahun itu,” tambahnya.

Erwin menjelaskan, berkat langkah tersebut, saat memasuki Juni 2023, pihaknya sudah 80 persen menyerap target. Sementara naik lagi 10 persen ketika masuk periode Agustus 2023.

“Nah 10 persen (sisanya) ini, sedang kami cari pada bulan Oktober, November, dan Desember. Nah insyaallah, walaupun sekarang El Nino, harusnya panen terjadi lagi di bulan ini,” jelas Erwin.

“Itu yang kami harapkan, apabila ada panen, Bulog bisa melakukan penyerapan tambahan untuk memenuhi 10 persen tersebut,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya, masyarakat Bandung bakal terdampak musim kemarau dengan efek fenomena El Nino, pada sepanjang tahun ini. Dengan status penurunan pada awal tahun 2024.

BACA JUGA: Pemda KBB Minta Tukin Segera Dicairkan

Hal tersebut diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kota Bandung, menanggapi fenomena kemarau El Nino yang terjadi sejak Agustus lalu.

Bagian Data dan Informasi BMKG Kota Bandung, Neneng menyebutkan, fenomena El Nino akan terus dirasakan warga Bandung hingga akhir tahun.

“Puncak El Nino, include satu bulan (Desember) saja. Kalau dilihat dari grafiknya, pada Desember 2023 puncaknya. Lalu menuju lemah saat masuki Januari-Februari 2024,” sebut Neneng kepada Jabarekspres.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan