JABAR EKSPRES – Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) mulai beroperasi dan menggratiskan tiket keberangkatan bagi warga yang ingin menjajal KA Cepat ini.
Sejak tahap pertama dibuka sejak tanggal 18 hingga 24 September 2023, masyarakat pun antusias untuk menjajal kereta cepat ini.
Banyak masyarakat atau warga yang rela mendapatkan tiket gratis ini dengan war tiket secara online pada tengah malam. Banyak juga masyarakat yang mengeluh karena tak kebagian tiket lantaran kuota tahap pertama ludes.
Namun, masyarakat kembali bisa mendaftar pada tahap kedua yang akan dibuka tanggal 25 hingga 30 September 2023.
BACA JUGA: HUT ke-68 Lalu Lintas Bhayangkara, Polres Cimahi Tekan Angka Kecelakaan Lalin
Azkiyyah Syifa (26) salah satu warga Kota Bandung mengaku dirinya sulit mendapatkan tiket pada tahap pertama.
Setelah resmi diuji cobakan dirinya mulai mencoba war tiket namun hasilnya tidak didapatkan.
“Pada tahap pertama saya coba mendaftar di website, war tiket juga tapi tetep nggak dapet, mungkin kuotanya sudah penuh,” ujar Syifa saat dikonfirmasi Jabar Ekspres.
Syifa menjelaskan, dirinya sengaja mendaftar KA Cepat ini ingin mencoba merasakan sensasi nya, terlebih jika berhasil mendapatkan tiket dirinya akan mencoba bersama keluarganya.
“Iya tadinya kalau dapat yang tahap pertama mau coba naik sama keluarga, tapi gpp mungkin belum rezekinya di tahap pertama,” katanya.
Syifa pun mengaku pada tahap kedua yang akan dibuka, dirinya akan mencoba kembali war tiket untuk dapat mencoba KA Cepat ini.
“Pastinya pada tahap kedua nanti saya akan coba lagi war tiket, siapa tau nanti rezeki saya. Dan pas dibuka tengah malam saya akan langsung daftar,” ungkapnya.
Syifa meminta agar harga tiket tidak terlalu mahal dan pendaftarannya sangat mudah saat sudah beroperasi nanti.
“Ya kalau nanti sudah beroperasi normal, harapannya sih kalau daftar itu jangan susah kaya sekarang, terus harga tiketnya juga jangan mahal lah. Kalau bisa nggak apa-apa lebih mahal dikit sama kereta api biasa,” terangnya.
Hal senada pun diungkapkan oleh Rahmi Nurul (35) salah seorang warga Baleendah yang merasakan sulit mendaftar pada tahap pertama.