Baginya itu bukan hanya opsi, melainkan kewajiban setiap kader, karena partai adalah alat perjuangan dari rakyat. Bila partai berjarak dengan kostituen, itu mengingkari DNA partai itu sendiri.
Dilansir dari buku profil M Rasyid Rajasa yang dibagikan ke relawan, ia kini juga tengah menyelesaikan Pendidikan di S-2 di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB. Sebelumnya Rasyid menyelesaikan studi di Business Management Program di University of East London (2014).
Saat kembali ditanya tantangan di Dapil I Jabar yang tidak mudah, Rasyid menjawab optimis. “Saya tahu ini Dapil berat, namun bukan berarti tidak mungkin. Memang tidak ada jalan yang lunak untuk mewujudkan cita-cita, walau juga tidak ada bukit terjal yang tak dapat didaki. Saya Bismillah aja!” tutur Rasyid Rajasa. (*)