JABAR EKSPRES – Sampah-sampah di TPS Taman Cibeunying, Kota Bandung mulai diangkut secara perlahan menggunakan truk dengan kapasitas 12 kubik atau setara dengan 6 ton sampah.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, mengaku prihatin dengan keadaan di sana. Semua sampah di sana kemungkinan sudah ada sekitar 20 hari.
“Saya minta maksimal dua hari selesai untuk menjadi prioritas dibuang ke TPA Sarimukti. Mungkin sudah sampai 20 hari menumpuk. Ini tidak boleh sebetulnya,” ucapnya, dilansir dari Pemkot Bandung.
Dengan keadaan darurat sampah saat ini, Ema Sumarna meminta kepada seluruh masyarakat Kota Bandung agar mulai sadar dalam memilah sampah. Menurutnya, sampah organik saat ini menjadi permasalahan utama dimana 60 persen sampah di TPS merupakan sampah organik. Oleh karena itu, dia meminta agar sampah organik itu dapat beres dari rumah tangga.
BACA JUGA: Kota Bandung Harus Maksimalkan 2470 Ritase Sampah ke TPA Sarimukti
“Kalau sekarang ini organik selesai di rumah atau di lingkungan berarti ke sini (TPS) hanya tinggal 40 persen yang anorganik. Anorganik kerja sama dengan pemulung. Sisanya (residu) diangkut ke TPA,” ujar Ema Sumarna.
Sekda Kota Bandung itu mengungkapkan, sampah yang berserakan di tepi jalan akan menjadi prioritas pengangkutan. Sejalan dengan itu, pihaknya meminta kepada aparat kewilayahan agar memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemilahan sampah agar tidak ada lagi sampah organik yang masuk ke TPS atau TPA.
“Budayakan loseda (lodong sesa dapur), sehingga sampah organik selesai di rumah tangga. Di rumah ibadah juga harus sudah disiapkan pengolahan sampahnya,” katanya.
Selain itu, Ema Sumarna menginginkan agar TPS-TPS di Kota Bandung ada penjagaan. Hal ini dilakukan agar tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah secara langsung ke sana.
“Harus ada petugas yang bantu jaga di sini (TPS). Harus dijaga 24 jam. Atau di jam-jam kritis masyarakat buang sampah, di sana kita langsung bergerak untuk mengamankan TPS,” tuturnya. (*)
BACA JUGA: Sampah Belum Usai, Kota Bandung Kini Diintai Bencana Banjir