Para Ahli Prediksi Bumi Dihantam Asteroid Bennu, Ini Tanggalnya

JABAR EKSPRES – Para ahli telah berhasil memprediksi kemungkinan tabrakan Bumi dengan sebuah asteroid yang dikenal dengan nama Bennu.

Mereka bahkan telah menentukan tanggal potensial ketika batu luar angkasa ini dapat menghantam Bumi.

Namun, meskipun prediksi ini telah dilakukan, kemungkinan terjadinya serangan asteroid yang mengerikan ini sangatlah kecil.

Bennu, dengan lebar yang hanya sepertiga mil dibandingkan dengan asteroid berdiameter enam mil yang diperkirakan menyebabkan kepunahan dinosaurus, tidak dianggap sebagai ancaman yang signifikan.

BACA JUGA: Temuan NASA: Asteroid Seukuran Burj Khalifa Sedang Menuju Bumi

NASA memproyeksikan bahwa jika Bennu benar-benar menabrak Bumi, hal ini akan menciptakan kawah dengan diameter enam mil.

Dampaknya akan terasa hingga 600 mil ke segala arah dari titik dampak tersebut.

Meskipun Daily Star mencatat bahwa ada kemungkinan 1 dalam 1.750 bahwa Bennu akan menabrak Bumi antara sekarang hingga tahun 2300, perlu diingat bahwa ini masih merupakan probabilitas yang sangat rendah.

Untuk mengantisipasi potensi ancaman ini, NASA telah mengambil langkah-langkah pencegahan.

Mereka mengirimkan pesawat ruang angkasa mereka, OSIRIS-REx, untuk mempelajari Bennu lebih dekat tujuh tahun yang lalu.

Tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan sampel dari Bennu, yang kemudian akan membantu para peneliti memahami lebih lanjut sifat asteroid ini dan memberikan wawasan penting tentang Tata Surya kita.

BACA JUGA: Peneliti NASA Prediksi Asteroid Raksasa Bennu Tabrak Bumi?

Sampel-sampel berharga ini, seberat 250 gram, saat ini sedang dalam perjalanan kembali ke Bumi dan dijadwalkan tiba pada tanggal 24 September 2023.

Mereka akan menjadi bagian penting dari penelitian ilmiah yang berkelanjutan tentang asteroid Bennu dan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang potensi ancamannya terhadap Bumi.

Dengan upaya-upaya ini, para ilmuwan dan peneliti di seluruh dunia berharap dapat terus memantau asteroid-asteroid potensial dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk menjaga Bumi dari ancaman serangan jantung ganda yang mengerikan ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan