JABAR EKSPRES – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin negara-negara Kepulauan Pasifik di Gedung Putih pada hari Senin ini. Pertemuan ini diadakan dalam upaya keras Washington untuk menangkal pengaruh yang semakin tumbuh dari Tiongkok di wilayah Pasifik.
Karine Jean-Pierre, Sekretaris Pers Gedung Putih, mengungkapkan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (19/9), “Biden akan memperkuat kembali komitmen Amerika Serikat terhadap prioritas bersama kita dalam wilayah ini, termasuk isu perubahan iklim, pertumbuhan ekonomi, dan penanggulangan penangkapan ikan ilegal.”
Baca Juga: Bencana Banjir Dahsyat di Libya Menghacurkan 95 Persen Institusi Pendidikan di Wilayah Timur Libya
Pertemuan ini berlangsung empat bulan setelah Biden terpaksa membatalkan kunjungannya ke pertemuan Forum Kepulauan Pasifik di Papua Nugini. Pembatalan itu terjadi karena perdebatan yang sengit mengenai langkah-langkah untuk menghindari default utang Amerika Serikat.
Sebagai catatan, Biden mengadakan pertemuan pertamanya dengan anggota Forum Kepulauan Pasifik, yang terdiri dari 18 negara, sebagian besar adalah negara-negara kecil yang tersebar di seluruh wilayah samudera. Pertemuan itu berlangsung di Gedung Putih pada tahun lalu.
Pasca Perang Dunia II, wilayah Pasifik Selatan awalnya dianggap sebagai wilayah yang kurang penting dari segi diplomasi, tetapi sekarang telah menjadi arena yang semakin strategis bagi negara-negara besar yang bersaing dalam pengaruh komersial, politik, dan militer.
Pemerintahan Biden telah secara khusus berusaha untuk meningkatkan kehadiran Amerika Serikat di wilayah ini sebagai respons terhadap kekuatan Tiongkok yang terus berkembang dan menginginkan pijakan strategis di Pasifik Selatan.
Baca Juga: Bangladesh Darurat DBD, 3.084 Kasus dengan 17 Kematian dalam 24 Jam Terakhir
“Selama pertemuan ini tahun ini, Biden akan mendengarkan pemimpin-pemimpin dari negara-negara Kepulauan Pasifik mengenai cara meningkatkan kerja sama untuk mengatasi tantangan-tantangan yang semakin mendesak di zaman ini,” kata Jean-Pierre.
Selain menjadi arena persaingan antara kekuatan super, wilayah ini juga sangat terpengaruh oleh kenaikan permukaan laut sebagai dampak dari perubahan iklim.
Biden sendiri telah menyampaikan kepada Sidang Umum PBB pada Selasa bahwa ia berkeinginan untuk mengelola persaingan antara Amerika Serikat dan Tiongkok dengan bertanggung jawab agar tidak berubah menjadi konflik yang merugikan kedua belah pihak.