JABAR EKSPRES – Musim kemarau masih menghantui masyarakat, dampak kekeringan pun cukup mengancam sejumlah wilayah, salah satunya di Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat.
Dampak dari musim kemarau yang cukup panjang, mulai mengancam daerah Kabupaten Bandung wilayah Timur, seperti di Kecamatan Cicalengka, Rancaekek dan Kecamatan Cileunyi.
Di sejumlah titik wilayah Timur, volume air sungai sudah mulai menyusut, bahkan terdapat warga yang mulai mengalami kekeringan alias sulit air.
Camat Rancaekek, Diar Hadi Gusdinar mengakui, musim kemarau 2023 cukup berdampak di wilayahnya, sebab kekeringan mulai menghantui.
“Wilayah Rancaekek, lahan pertanian di 14 desa sekarang mulai mengalami dampak akibat kemarau,” kata Diar belum lama ini.
Dijelaskannya, lebih dari 255 hektare lahan pertanian di wilayah Kecamatan Rancaekek terancam gagal panen, sebab dilanda kekeringan akibat kemarau.
BACA JUGA: Memasuki Musim Kemarau Warga Desa Seuseupan Keluhkan Air Bersih dan Layak Konsumsi
“Kita terus berkoordinasi pihak Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) wilayah Rancaekek,” jelas Diar.
Dia menyampaikan, upaya yang dilakukan yakni dengan terus melakukan pemantauan ke lapangan secara intens, guna bisa mengecek dan menyelamatkan lahan yang terancam gagal panen.
“Pompanisasi oleh para petani untuk menyedot air sungai yang dialirkan ke lahan pertanian terus dilakukan untuk menyelamatkan tanaman padi,” ucap Diar.
Kemdati demikian, diungkapkan, lahan yang terdampak akibat kemarau itu, berhasil diselamatkan dengan pompanisasi.
“Tercatar 28 hektare lahan pertanian kekeringan berat, 10 hektare sedang dan 44 hektare kekeringan ringan,” ungkap Diar.
“Alhamdulillah masih dan bisa diselamatkan dengan cara penyedot air dengan pompa air dari sejumlah sungai yang airnya masih mengalir,” lanjutnya.
Sedangkan minimnya air, mulai dirasakan oleh sejumlah warga di wilayah Desa Sangiang dan Desa Rancaekek Wetan.
“Sebagian warga di Desa Sangiang dan Desa Rancaekek Wetan kini sudah mulai kesulitan air bersih. Desa Rancaekek Wetan, kesulitan air bersih terjadi di wilayah RW 06,” ujarnya.
Disamping itu, beberapa titik aliran sungai pun terpantau mulai surut airnya. Bahkan tak sedikit warga yang menjadikan area sungai menjadi tempat sampah akibat volume air yang menurun.