JABAREKSPRES – Keberadaan AgenBRILink yang digagas BRI punya tujuan untuk meningkatkan perekonomian rakyat yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya tidak hanya fokus untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan tapi memberikan peluang untuk masyarakat.
Salah satu bukti nyata yang dilakukan oleh BRI adalah dengan membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) yang berkolaborasi dengan PT Pegadaian dan PT Permodalam Madani Nasional (PNM).
Sebagai induk dari Holding Ultra Mikro, BRI membuka akses layanan keuangan seluas-luasnya untuk pelaku usaha skala ultra mikro dan mikro.
Untuk mendukung ini, BRI juga membuka peluang kepada masyarakat untuk menjadi AgenBRILink dengan konsep economic sharing.
‘’AgenBRILink ini telah memberikan lapangan pekerjaan kepada lebih dari 666 ribu agen yang tersebar diseluruh Indonesia,’’ kata Sunarso dalam keterangannya.
Keberadaan Holding Ultra Mikro telah memberikan kjinerja positif untuk menggerakan perekonomian masyarakat di lapisan bawah.
Dalam pelayanannya, BRI berhasil mengintegrasikan 36 juta nasabah peminjam dan dan 162 juta nasabah simpanan mikro.
Untuk memberikan layanan kepada masyarakat BRI juga memberikan dukungan berupa keberadaan 1.013 unit kantor co-location (SENYUM/Sentra Layanan Ultra Mikro).
Sunarso mengatakan, keberhasilan ini, merupakan langkah strategis BRI yang memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat kecil.
Tidak itu saja, upaya pembinaan dan pemberdayaan terus dilakukan melalui Holding Ultra Mikro agar masyarakat dapat meningkatkan usahanya.
‘’Ini merupakan akselerasi pelaku usaha untuk naik kelas melalui ekosistem ultra mikro,’’ kata Sunarso.
Dalam memberikan pelayanan, BRI juga memberikan kemudahan untuk kalangan usaha mikro dan ultra mikro.
Kehadiran agen laku pandai milik BRI (AgenBRILink) juga mampu menjawab karakteristik nasabah di tataran ekonomi akar rumput.
Di mana masih banyak nasabah yang lebih senang bertransaksi perbankan lewat AgenBRILink 666.038 agen yang tersebar di 59.205 desa.
‘’Keberadan AgneBRILink ini meng-cover lebih dari 80 persen dari total desa di Indonesia,’’ kata Sunarso.
Menurutnya, sngka tersebut bertumbuh sekitar 16,9 persen secara tahunan (year on year/yoy) dan mencatat nilai transaksi sekitar Rp675,8 triliun.
Pada tahun sebelumnya nilai transaksi di kisaran Rp1.300 triliun-Rp1.400 triliun.