Dengan pemahaman mendalam tentang lanskap operasional lokal, Hendro juga memberikan solusi praktis dan terukur untuk memecahkan krisis polusi sampah organik maupun limbah dari kotoran hewan melalui peningkatan efisiensi dan berkolaborasi dengan para petani dan peternak.
“Kita berangkat dari keresahan para petani yang harga pupuk kian mahal, lalu peternak yang bingung membuang sampah. Dari kedua itu ternyata ada kesinambungan dan nilai manfaatnya. Limbah kotoran ataupun sampah kita produksi dijadikan pupuk,” jelasnya.
“Jadi dengan masyarakat berkontribusi membawa sampah, selain mengurangi sampah ke TPA. Namun juga bisa menghidupkan anggota-anggota kami yang mayoritas petani dan peternak dalam membangu perekonomian mereka,” bebernya. (Mg5)
