JABAR EKSPRES, BANDUNG – Kampung Cibunut Kota Bandung bisa jadi percontohan dalam pengelolaan sampah.
Ternyata butuh waktu panjang dan kegigihan dalam menyadarkan warganya agar mau peduli dan ikut berperan aktif.
Herman, Ketua RW kampung di Kecamatan Sumur Bandung itu menceritakan, upaya menciptakan kampung bebas sampah itu dimulai 2015 lalu.
“Sekitar tiga tahun sebelum Program Kang Pisman andalan Pemkot Bandung bergulir. “Bisa dibilang ini modelnya,” terangnya.
BACA JUGA : Menengok Kampung Cibunut Kota Bandung, Konsisten Berhasil Kelola Sampah
Herman melanjutkan, pengembangan kampung bebas sampah itu dimulai dari RT 05. Tempat yang kini juga jadi lokasi Bank Sampah.
Bagi Herman, butuh proses panjang agar seluruh warga kampung bisa kompak seperti saat ini dalam mengelola sampah.
Berbagai strategi sosialisasi dilakukan untuk menanamkan kesadaran warga. Mulai dari rapat-rapat, door to door, hingga memanfaatkan momentum pengajian.
Seiring berjalannya waktu, usaha itu membuahkan hasil. Kini percontohan kampung pengelolaan sampah yang baik bisa dihadirkan dan terus konsisten hingga saat ini.
Herman menerangkan, dalam proses membangun kesadaran itu memang ada juga beberapa warga yang bandel. Sanksi sosial hingga administratifpun diberlakukan.
BACA JUGA : Kopi Pajabat Kreasi Pemuda Ciamis, Hadirkan Kafe Keliling di Atas Motor Lawas
Misalnya jika ada warga yang tidak mau memilah, maka sampah tidak akan diambil oleh petugas. Hingga sanksi menanti dari pengurus RW dengan tidak memberikan surat rekomendasi jika warga itu hendak mengurus administrasi kependudukan dan sejenisnya.
“Jadi kami juga harus berani pasang badan,” tegas Herman.
Kini kampung itu tinggal memanen buah manisnya. Kampung itu jadi bersih, asri dan bebas sampah. Setidaknya ada sekitar 4 sampai 5 ton sampah organik bisa direduksi di setiap bulannya.
Kampung itu juga kerap didatangi kalangan pelajar ataupun mahasiswa. Mereka banyak belajar dari kampung tersebut terkait pengelolaan sampah.(son)