JABAR EKSPRES – Film berjudul “Kejarlah Janji” yang disutradarai oleh Garin Nugroho dibuat untuk menyebarkan pesan agar penonton, terutama generasi muda, semakin sadar politik dan tidak menjadi golongan putih (golput) pada pemilihan umum serentak tahun 2024 mendatang.
Film “Kejarlah Janji” merupakan salah satu bentuk pendidikan kewarganegaraan bagi masyarakat, termasuk generasi milenial, untuk berpartisipasi dalam pesta demokrasi sekaligus menggunakan hak dan kewajibannya sebagai warga negara.
“Saat ini karya dan materi pendidikan kewarganegaraan semakin langka, yang ada hanya analisis, komentar, dan kampanye. Oleh karena itu, saya menyambut film pendidikan kewarganegaraan ini dengan sangat antusias di tengah kebisingan media baru yang membosankan ini,” Kata Garin dikutip dari Antara, Jumat (15/9).
BACA JUGA : Drama Terbaru ‘Behind Your Touch’ Suho EXO Jadi Pelaku Kejahatan Berantai?
Diproduksi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), film tersebut dibuat dalam rangka menyambut Pemilu 2024, dengan membawa pesan pemilu damai dan pendidikan politik yang kuat.
Melalui film ini, penonton diajak untuk ikut merasakan intrik politik yang terjadi selama proses pemilu, namun dibumbui dengan detail-detail dramatis dan humor yang menghibur.
Garin berharap cerita yang disajikan dalam film “Kejarlah Janji” dapat mengedukasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk turut serta menyukseskan pemilu yang bermartabat.
“Menonton film ‘Kejarlah Janji’ tidak hanya menyenangkan, lucu dan dramatis tapi juga ada sesuatu tentang nilai-nilai yang sebenarnya setiap orang sejak dini memiliki nilai-nilai profetik di dalam dirinya, ingin menjadi orang yang baik, ingin menjadi orang yang baik, ingin menjadi pahlawan dan itu ada di dalam diri setiap manusia,” ujarnya.
Sementara itu, aktor Ibnu Jamil, salah satu pemeran utama film tersebut, mengatakan “Kejarlah Janji” tidak hanya membawa pesan moral yang mendalam tetapi juga memberikan tips dan trik bijak kepada para pemilih.
“Mungkin di sini ada beberapa tips dan trik untuk memilih agar tidak terbawa oleh politik dinasti, atau oleh pencitraan sesaat, atau hanya menjual janji-janji manis, tapi kinerjanya tidak jelas dan macam-macam. Jadi film ini tentu saja memberikan tips dan trik dengan cara yang menghibur,” katanya.