Dihantui Kekeringan, 255 Hektare Lahan Pertanian di Rancaekek Bandung Berpotensi Gagal Panen

KABUPATEN BANDUNG, JABAR EKSPRES – Dampak kekeringan akibat musim kemarau 2023 yang cukup panjang, mulai dirasakan oleh masyarakat di sejumlah daerah, termasuk di wilayah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Dampak kekeringan yang melanda, membuat warga mengalami kesulitan mendapatkan air bersih. Hal itu terjadi di Desa Sangiang dan Desa Rancaekek Wetan.

Selain itu, dampak kekeringan dari musim kemarau yang cukup panjang tahun ini, membuat produksi pangan di wilayah Rancaekek berpotensi gagal panen.

Camat Rancaekek, Diar Gusdinar mengakui, di wilayahnya lebih dari 255 hektare lahan pertanian di 14 desa kini mulai mengalami dampak akibat kemarau.

“Lebih dari 255 hektare lahan pertanian di Kecamatan kini terancam kekeringan,” kata Diar melalui seluler, Jumat (15/9).

BACA JUGA: Sampah Belum Usai, Kota Bandung Kini Diintai Bencana Banjir

Dia menjelaskan, upaya untuk menyelamatkan ratusan lahan pertanian tersebut, pihaknya terus melakukan upaya melibatkan pihak-pihak terkait.

“Kita terus berkoordinasi dengan Bu Nuryulia, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) wilayah Rancaekek,” jelas Diar.

Dia menyampaikan, upaya yang dilakukan yakni dengan terus melakukan pemantauan ke lapangan secara intens, guna bisa mengecek dan menyelamatkan lahan yang terancam gagal panen.

“Pompanisasi oleh para petani untuk menyedot air sungai yang dialirkan ke lahan pertanian terus dilakukan untuk menyelamatkan tanaman padi,” ucap Diar.

Diketahui, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat (BPBD Jabar) mencatat, ada sedikitnya 268 desa di 16 kabupaten/kota yang mengalami kekeringan, akibat dampak dari musim kemarau 2023 ini.

BACA JUGA: Aksi Pemukulan Dengan Tongkat Baseball di Rancaekek Bandung, Polisi Buru Para Pelaku

Berdasarkan data yang diberikan BPBD Jabar per 1 Januari hingga 12 September 2023 kemarin, wilayah terbesar dari dampak kekeringan tersebut, yakni berada di wilayah Kabupaten Bogor dengan jumlah total sekitar 115 desa dan 65.054 Kepala Keluarga (KK) mengalami krisis air bersih.

Sementara melansir dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diterangkan bahwa musim kemarau tahun ini dirasa cukup panjang, khususnya di Jabar akan terus terjadi hingga bulan November 2023 mendatang.

Diar mengungkapkan, akibat kemarau yang cukup panjang ini, data dari BPP wilayah Rancaekek, seluas 255 hektare lahan berpotensi gagal panen sebab kini terancam kekeringan, situasinya masih bisa diselamatkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan