Bupati Bogor Diajak KP2C Susur Sungai Cileungsi Imbas Pencemaran lingkungan

JABAR EKSPRES, BOGOR – Bupati Bogor Iwan Setiawan angkat bicara soal pencemaran lingkungan yang terjadi di Wilayah Kabupaten Bogor bagian timur.

Iwan Setiawan memerintahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera turun langsung ke pabrik-pabrik di wilayah Timur terkait pembuangan limbah yang mengakibatkan tercemarnya sungai Cileungsi.

Dia menegaskan, DLH Kabupaten Bogor harus berani menindak pabrik-pabrik yang membungan limbah ke sungai.

“Saya perintahkan kepada DLH untuk para pengusaha industri agar mengukur bagaimana tingkat uji emisinya dan juga yang membuang limbah sembarangan ke sungai, kita harus berani lah karena sungai bakal kelihatan jika sudah tercemari limbah,”kata Iwan Setiawan beberapa hari lalu.

BACA JUGA : Kapolres Bogor Berikan 16 Kendaraan Dinas Untuk Polsek

Dirinya mengaku, Pemerintah Kabupaten Bogor sudah memberikan sanksi terhadap industri-industri yang terindikasi melanggar.

Namun, ia mengakui masih ada saja industri yang nakal membuang limbah sembarangan.

“Jadi nanti coba saya tanyakan ke DLH hasil turun ke lapangan, karena sudah ada beberapa terindikasi melanggar bahkan kita tutup, dan kita suruh memperbaiki bagaimana pembuangan limbahnya, tapi masih ada saja yang nakal,”tegasnya.

Sementara itu, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman mengajak Bupati Bogor untuk susur Sungai Cileungsi menggunakan perahu karet.

Hal itu kata dia, sebagai bentuk kepedulian bupati terhadap persoalan lingkungan yang membelit warga yang bermukim di sepanjang aliran sungai Cileungsi tersebut.

BACA JUGA : Paparkan Capaian Program Pemkot Bogor, Bima Arya Ungkap Permintaan Khusus pada Pj Gubernur Jabar

“Surat undangan terbuka itu kami kirimkan ke Bupati Rabu (13/9/2023) pagi ini. Harapan kami mendapat sambutan baik Bupati,” ujar Ketua KP2C Puarman, di kantor Sekretariat KP2C, Bojongkulur, Gunung Putri, Kabupaten Bogor,” kata dia kepada Jabar Ekspres, Rabu (13/9).

Surat undangan tersebut , Puarman layangkan, menyusul penanganan persoalan pencemaran Sungai Cileungsi yang diduga tercemar berat oleh limbah industri dan belum terselesaikan.

“Sejak awal Agustus 2023 masyarakat kembali menderita akibat sungai Cileungsi yang berwarna hitam, bau, berbuih dan ribuan ikan mati,”imbuhnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan