JABAR EKSPRES- Rasulullah SAW memperlihatkan kebijaksanaan dan kelembutan dalam memperlakukan istri-istrinya. Beliau tak pernah sekali pun menunjukkan kemarahan atau mengeluarkan kata-kata kasar terhadap mereka.
Sebaliknya, beliau senantiasa bersikap lembut dan penyayang. Contohnya, pada Sayidah Aisyah, beliau menggunakan panggilan yang penuh kasih sayang, yaitu Humairah, yang berarti wanita dengan pipi kemerah-merahan. Sikap Rasulullah ini menjadi teladan bagi para suami dalam menghadapi istri-istri mereka.
BACA JUGA : Viral Makan Daging Kodok, ini Hukum Memakan Daging Kodok dalam Islam
Tidak hanya dalam hal penghormatan, Rasulullah juga menunjukkan sikap yang bijaksana dalam soal makanan yang disuguhkan oleh istri-istrinya. Beliau tidak pernah sekali pun mencela atau mengkritik masakan mereka.
Hal ini memberikan pelajaran berharga bagi setiap suami, karena membuang makanan yang tidak sesuai selera tidak hanya dianggap menghina, tapi juga dilarang dalam ajaran Islam. Lebih jauh lagi, hal ini dapat melukai perasaan istri.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, disebutkan, “Nabi SAW tidak pernah mencela makanan sekali pun. Apabila beliau berselera (suka), beliau memakannya. Apabila beliau tidak suka, beliau pun meninggalkannya (tidak memakannya).”
Dari hadits tersebut, dapat dipahami bahwa mencela makanan saja sudah dianggap tidak benar, seperti mengatakan makanan tersebut kurang asin, kurang enak, atau kurang matang, dan sebagainya, apalagi kemudian membuangnya. Tindakan ini justru lebih dilarang.
Rasulullah mengajarkan untuk tidak mencela atau membuang makanan yang tidak sesuai selera, sebagai bentuk penghormatan dan sikap bijaksana dalam menghadapi makanan yang disuguhkan oleh istri-istri.
BACA JUGA ; Penjelsan Ilmiah Tentang Laut Merah yang Terbelah Oleh Tongkat Nabi Musa