JABAR EKSPRES – Titik api di kebakaran gunungan sampah TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sempat dilaporkan mereda. Namun kencangnya angin serta bara api di bawahnya masih menimbulkan titik api.
Tercatat, tiga pekan lebih kebakaran melanda TPA Sarimukti berlangsung. Berbagai upaya pemadaman telah dilakukan aparat gabungan, baik lewat jalur udara menggunakan helikopter water bombing, maupun jalur darat menggunakan armada Damkar, namun api di bawah tumpukan sampah tak kunjung padam.
Meski api sempat dinyatakan mereda pada Kamis (7/9/2023), namun api dilaporkan kembali menyala pada Jumat (8/9/2023) malam.
“Api kembali muncul dan membesar di zona 1,2, dan 4. Akan tetapi api itu muncul dalam waktu yang berbeda,” ungkap Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Bandung Barat, Siti Aminah Anshoriah saat dihubungi, Minggu (10/9/2023).
Siti menjelaskan hingga Sabtu malam, tim Satgas gabungan masih berjibaku memadamkan api yang masih menyala di area lahan TPA Sarimukti, terutama pada zona 4, kemunculan api pertama menyala.
Menurut Siti titik api kembali muncul karena faktor ditiup angin, panas yang tinggi di bawah lahan area tumpukan sampah yang terbakar memicu kembali muncul titik api dan menyala kembali membakar lahan.
“Luas area sampah yang terbakar sekitar 150 meter persegi. Petugas langsung melakukan pemadaman dan berhasil menjinakkan api sekira pukul 20:00 WIB Jumat malam,” katanya.
“Titik awal ini muncul tiba-tiba dan hadir saat di lokasi terjadi hujan sebentar. Langsung kita tangani sampai pukul 20:00 WIB. Karena masih ada asap-asap di titik lain kita operasi sampai pukul 00:00 WIB,” jelas Siti.
Tak sampai di situ, kilatan api dan asap pekat kembali muncul di zona 4, pada Sabtu 9 September 2023 sekira pukul 13:00 WIB. Saat petugas menangani di lokasi kebakaran, api lain muncul dan membesar di zona 1 dan 2.
“Padahal zona 1 dan 2 ini dianggap paling aman dan tadi pagi gak ada asap. Tadi tiba-tiba membara besar,” jelas Siti.
Untuk menangani kebakaran ini, pihaknya menerjunkan 3 unit armada pemadam kebakaran. Pihaknya, mengaku keterbatasan armada karena beberapa mobil rusak dan tak layak jalan. Meski terbatas, Petugas Pemadam akan mengoptimalkan pemadaman dengan melakukan penyuntikan air ke tumpukan sampah.