JABAR EKSPRES — Ketua UMUM PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) akui deklarasi Anies-Muhaimin (Amin), belum mendapat dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Dalam kesempatan kunjungan ke Cirebon dalam agenda Tour de Walisongo, Jumat 8 September 2023, Cak Imin secara gamblang mengatakan masih menunggu keputusan dari PKS.
Hal ini membuat Cak Imin harap-harap cemas, sampai akhirnya mengajak Partai Demokrat dan PKS kembali bergabung ke dalam koalisi pemenangan Anies-Muhaimin (Amin).
Baca juga: Inilah Dugaan Penyebab Toko Jamu di Depok Ludes Terbakar!
“Saya bersama pak Anies berharap dan menunggu PKS dan Partai Demokrat untuk bergabung. Semakin banyak partai maka koalisi kita ini akan semakin kuat dan besar,” katanya kepada wartawan JabarEkspres.com.
Sementara itu, dia menanggapi dengan santai saat ditanya soal tanggal pendaftaran yang terbilang lebih cepat.
“Itu bagus, pemajuan pendaftaran capres-cawapres itu berdasarkan undang-undang dan Peraturan Pemerintah (PP) yang harus dilaksanakan. Tentunya kita menyebut baik, mudah-mudahan pada tanggal 10 Oktober 2023 nanti kita bisa mendaftar pasangan Amin (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar),” ujarnya.
Cak Imin juga mengapresiasi Nahdlatul Ulama (NU), yang tidak mau terlibat di dalam politik praktis.
“PKB lahir dari PBNU. Saya setuju sikap itu harus dilakukan PBNU untuk menjaga PBNU sebagai organisasi tidak ketarik-tarik di politik praktis. Politik itu berat, biarlah PKB saja yang tanggung,” ucapnya.
Masih dikatakannya, Pemilu merupakan tempat dari segala kemungkinan termasuk perbedaan pendapat, maka beda pilihan tidak boleh membawa perpecahan dan jangan merusak persaudaraan.
“Kita ini satu anak satu negeri yang semuanya adalah anak-anak Indonesia. Jadi jangan ada cebong, jangan ada kampret. Nggak ada lagi kanan-kiri. Semuanya anak bangsa, semuanya punya kesempatan yang sama bahu membahu melanjutkan persatuan dalam pembangunan,” tutupnya.(Mg7)
