JABAR EKSPRES – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi, Chanifah Listyarini menegaskan, besaran retribusi sampah dari rumah tangga saat jauh dari nilai ideal. Besarannya hanya Rp5 ribu per Kepala Keluarga (KK) setiap bulannya. Sementara biaya operasional pembuangan sampah sudah tinggi.
“Jauh dari nilai ideal, retribusinya hanya Rp5 ribu per KK per bulan. Kalau ditotal hanya Rp2 miliar per tahun. Itu jelas tidak cukup untuk menutupi biaya operasionalnya,” kata Kepala DLH Kota Cimahi, Chanifah Listyarini saat dikonfirmasi JabarEkspres.com pada Kamis, 7 September 2023.
BACA JUGA: Buang Sampah Sembarangan di Cimahi Bakal Didenda Rp50 Juta
Sehingga, kata Chanifah Listyarini, harus disuntik dari APBD Cimahi untuk kebutuhan operasional dari mulai petugas hingga operasional kendaraan.
“Kita akan coba untuk penyesuaian tarif sampah. Tapi untuk itu kan Perwalnya harus dirubah terlebih dahulu, besaran retribusinya harus disesuaikan,” katanya.
BACA JUGA: Tak Ada Habisnya! Razia Pedagang di Cimahi, Gabungan Satpol PP Sita Ribuan Batang Rokok Ilegal
Sampah Masih Jadi Persoalan
Terkait persoalan sampah dampak dari terbakarnya TPA Sarimukt, lanjut Chanifah Listyarini, saat ini Pemkot Cimahi sudah merumuskan jadwal pengangkutan sampah di setiap TPS. Sampah yang diangkut oleh petugas saat ini memiliki jadwal khusus, dari mulai pengangkutan sampah organik, anorganik, dan sampah residu.
“Semua sudah diatur, ada jadwalnya untuk pengangkutan. Makanya kita sekarang lebih banyak penekanan kepada masyarakat agar bisa memilah sampah secata dlangsung dari rumahnya masing-masing. Sehingga sampah ketika sampai di TPS itu sudah selesai dipilah,” katanya.
Mengingat tambah dia, kuota pembuangan sampah untuk Kota Cimahi di TPA Sarimukti 600 ton sudah habis, sehingga sampah yang dari TPS harus sudaj benar-benar residunya saja.
“Solusinya untuk saatn ini ya itu masyarakat harus memilah sampah. Pisahkan sampah yanh organik, non organik, dan sampah residu,” katanya. (MG6).
