JABAR EKSPRES- Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, merespon lonjakan harga beras dengan langkah konkret berupa rencana penyelenggaraan operasi pasar. Inisiatif ini bertujuan untuk mengendalikan kenaikan harga beras yang tengah terjadi di pasar.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Elly Wasliah, menyampaikan bahwa rencana ini akan dimulai pada minggu depan setelah melalui tahapan diskusi dengan pihak kecamatan. Mereka berupaya untuk menyediakan sekitar 450 ton beras dalam operasi pasar ini, dengan alokasi sebesar 15 ton untuk setiap kecamatan.
Beras yang akan digunakan dalam operasi pasar ini akan disinkronkan dengan Perum Bulog. Rencananya, mereka akan menggunakan beras berkualitas medium dari program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Bulog.
BACA JUGA : Kebakaran di Jalan Kabandungan Kota Sukabumi, Diduga Akibat Bakar Sampah
Meiwan Kartiwa, Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian Disdagin Kota Bandung, menegaskan bahwa pihaknya juga akan berupaya untuk bekerjasama dengan Bank Indonesia dalam pelaksanaan operasi pasar ini.
Langkah ini diharapkan dapat membantu menjadikan harga penjualan beras selama operasi pasar menjadi lebih terjangkau bagi masyarakat.
Dengan upaya kolaboratif bersama Perum Bulog Bandung dan potensi dukungan dari Bank Indonesia terkait ongkos kirimnya, diharapkan harga beras dapat menjadi lebih terjangkau di tangan masyarakat.
Semua ini merupakan langkah konkret dari Pemerintah Kota Bandung untuk merespons permasalahan kenaikan harga pangan yang tengah dihadapi.
BACA JUGA : Kerjasama Dengan Baznas, Polres Cirebon Kota Serahkan Kursi Roda Kepada Masyarakat