JABAR EKSPRES – Burung perkutut kelabang pipit, namanya kini mencuat dan mendominasi pembicaraan di kalangan penggemar kicauan burung.
Jenis burung perkutut yang satu ini sering di anggap sebagai pembawa sial dan membawa energi negatif.
Sebagai akibatnya, banyak orang berusaha menjauhinya, percaya bahwa burung perkutut ini dapat merugikan mereka.
Mitos tentang keberuntungan dan ketidak beruntungan yang terkait dengan burung perkutut kelabang pipit telah mengakar kuat di masyarakat Jawa.
Baca artikel lainnya: Mitos Menarik Burung Perkutut Legendaris Katuranggan Jogo Boyo, yang Harus Kamu Punya!
Sebagai hasilnya, para pengusaha, pebisnis, dan kolektor burung kicauan dianjurkan untuk berhati-hati dalam memelihara jenis burung ini.
Tidak dapat di pungkiri bahwa burung ini di kenal karena kisah-kisah mitos yang melekat padanya. Serta mereka telah menjadi topik pembicaraan yang menakutkan di Indonesia.
Dengan reputasi sebagai pembawa sial, banyak yang mempercayai bahwa burung ini membawa energi negatif yang membuatnya kurang di minati oleh banyak orang.
Selain itu, burung ini juga dikaitkan dengan kesulitan dalam mencari rezeki.
Leluhur telah memberikan nasehat bahwa bagi mereka yang menginginkan keberuntungan dan kelancaran rezeki, sebaiknya mereka menjauhi burung perkutut kelabang pipit ini.
Selain reputasinya sebagai pembawa sial, burung ini juga memiliki ciri khas yang menarik.
Salah satunya adalah kehadiran bulu di bagian dalam sayapnya, yang membuatnya menjadi spesies yang unik.
Tak hanya mitos negatif yang melekat, burung perkutut kelabang pipit juga di percaya dapat menciptakan ketegangan dalam kehidupan rumah tangga.
Baca artikel lainnya: Mitos Malam Suro di Balik Kecelakaan KA Brantas Dan Truk Trail Di Jawa Tengah
Ini membuatnya menjadi burung yang membawa masalah ganda bagi pemiliknya. Meski begitu, penting untuk di ingat bahwa semua ini hanyalah mitos, dan takdir serta rezeki masih berada dalam kendali Tuhan Yang Maha Esa.
Semoga informasi ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang burung yang menarik ini.
