JABAR EKSPRES – Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Jokowi menyambut kehadiran para kepala negara dan pemerintahan yang hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Dengan mengenakan setelan jas hitam dan dasi merah, didampingi Ibu Iriana yang mengenakan kebaya biru berhiaskan bordir bunga dan batik berwarna senada, Presiden Jokowi menyalami para pemimpin negara anggota ASEAN.
Mereka mulai berdatangan di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, sekitar pukul 09.35 WIB.
BACA JUGA : Cak Imin Belum Berikan Konfirmasi Mendatangi Penyidikan KPK Terkait Kasus Dugaan Korupsi
Secara berurutan, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri Thailand Sarun Charoensuwan, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong tiba di lokasi KTT. ASEAN.
Selanjutnya, ada Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh dan Raja Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah dan Pangeran Abdul Mateen. Presiden Timor Leste Xanana Gusmao juga menghadiri KTT ASEAN ke-43 sebagai pengamat.
Indonesia juga mengundang Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin untuk mengetuai Indian Ocean Rim States (IORA) dan Perdana Menteri Kepulauan Cook, Mark Brown, untuk mengetuai Pacific Islands Forum (PIF).
Sementara itu, Myanmar tidak hadir dalam KTT ini karena ASEAN tidak mengizinkan Myanmar untuk mengirimkan perwakilan politiknya dalam pertemuan-pertemuannya, menyusul krisis yang disebabkan oleh kudeta terhadap pemerintah terpilih di negara tersebut.
BACA JUGA : Upaya Ketahanan Pangan Indonesia Bekerjasama dengan Seluruh Anggota ASEAN
Upacara pembukaan KTT ASEAN ke-43 dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan ASEAN, diikuti dengan pertunjukan tari oleh penari Aemove dan Gitabumi Voices di antara para seniman lainnya.
Agenda hari pertama KTT ASEAN kemudian dilanjutkan dengan sesi pleno, Forum ASEAN Indo-Pasifik, dan sesi retret. KTT ASEAN ke-43 yang diketuai oleh Indonesia ini mengangkat tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.
Melalui tema ini, Indonesia ingin menjadikan ASEAN relevan sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan ke depan serta mendorong perdamaian dan stabilitas kawasan.