JABAR EKSPRES – Dalam persiapan menjelang pelaksanaan KTT G20 di New Delhi pada 8-10 September mendatang, India telah mengambil langkah inovatif dengan mengerahkan sekitar 40 ‘manusia kera’ guna mengusir monyet yang berpotensi mengganggu acara prestisius tersebut.
Melansir dari berbagai sumber, monyet-monyet kecil berjenis Rhesus, yang seringkali menjadi penghuni di sudut-sudut New Delhi, seringkali menjadi penyebab gangguan dalam bentuk larian-larian mereka di jalanan, melompati atap rumah, mengganggu ketertiban umum, dan bahkan menyerang pejalan kaki.
Baca Juga: Drone-drone Rusia Hancurkan Infrastuktur Penting Ukraina
Dalam upaya menghindari potensi gangguan semacam itu, pihak berwenang India telah merekrut sejumlah 30 hingga 40 orang yang akan menjalankan peran sebagai manusia kera tiruan. Mereka akan memakai kostum yang dirancang menyerupai monyet besar dengan harapan mengusir monyet-monyet tersebut.
Wakil Ketua Dewan Kota New Delhi, Satish Upadhyay, dalam wawancara dengan CNN, menjelaskan, “[Monyet-monyet Rhesus] tak akan mendekati potongan kartun besar tersebut karena mereka merasa takut.”
Tindakan ini diambil agar perhatian publik terhadap KTT G20 tetap terfokus dan tak teralihkan oleh masalah gangguan monyet yang kerap kali muncul di ibu kota India.
Upadhyay juga menjelaskan bahwa orang-orang yang memakai kostum ini telah dilatih untuk menirukan suara monyet dengan harapan dapat mengelabui monyet-monyet kecil tersebut.
Baca Juga: Pembakaran Al-Quran di Swedia Terjadi Lagi Hingga Picu Kerusuhan
Tak hanya itu, lutung yang dikenal lebih besar dan lebih agresif dibandingkan dengan monyet Rhesus juga turut dilibatkan dalam upaya ini.
Lebih lanjut, Upadhyay mengungkapkan bahwa pihak berwenang telah memasok makanan di kawasan hutan agar monyet-monyet tersebut tidak berkeliaran mencari makanan.
Di India, yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, monyet-monyet dianggap suci dan dihormati karena dihubungkan dengan Dewa Hanuman, yang merupakan dewa monyet dalam kepercayaan Hindu.
Ini bukanlah kali pertama India mengambil langkah unik seperti ini. Pada tahun 2010, negara tersebut telah melakukan tindakan serupa saat menjadi tuan rumah Pesta Olahraga Persemakmuran (Commonwealth Games).