JABAR EKSPRES – Kehebohan Girl Math yang sedang mencuat di TikTok, menggugah tanya, apa makna yang tersembunyi di baliknya?
Belakangan ini, kita disuguhi dengan fenomena unik yang disebut Girl Math yang lagi viral di TikTok.
Namun, tahukah kita betapa dalamnya filosofi yang terkandung dalam istilah ini?
Arti dari Girl Math
Baca Juga:Viral di TikTok ‘Hip Dysplasia’ yang Dialami Anak Acha Sinaga, Berikut PenjelasannyaViral Cara Keringkan Baju Tanpa Mesin Cuci, Kok Bisa? Begini Caranya
Girl Math atau matematika perempuan adalah tren yang unik yang digunakan untuk membenarkan kebiasaan belanja kaum hawa.
Sebagai contoh, para wanita mungkin merasa bahwa berbelanja dengan budget di bawah Rp 500.000 sama dengan berbelanja secara gratis.
Atau ketika mereka membayar belanjaan dengan uang tunai, mereka menganggapnya juga sebagai tindakan gratis, sebab saldo rekening mereka tidak berkurang.
Tren ini seakan-akan mendorong wanita untuk berbelanja dengan bebas tanpa memperhitungkan secara bijak.
Namun, di balik keunikan tren ini, ada satu stereotip yang secara tegas ingin dirobohkan.
Stigma yang ingin dihapuskan adalah anggapan bahwa wanita tidak pandai dalam urusan matematika dan tidak mampu mengelola keuangan dengan baik.
Girl Math sebenarnya ingin memberikan pesan kepada dunia bahwa perempuan juga memiliki kemampuan logika yang hebat dalam hal keuangan.
Baca Juga:8 Ciri Seseorang yang Berselingkuh dalam Hubungan, Ketahui Sekarang Juga!Sudah Tau Makna dari Istilah ‘POV’ yang Viral di TikTok? Ini Penjelasannya
Awal mula kepopuleran Girl Math bermula dari sebuah podcast asal Selandia Baru, yakni Fletch, Vaughan & Hayley.
Para pembawa acara dengan penuh canda mengemukakan contoh-contoh seperti membeli ekstensi rambut pernikahan seharga 400 dolar yang dianggap gratis berkat Girl Math.
Dalam episode lain, mereka bahkan dengan jenaka menyarankan seorang pendengar untuk membeli gaun senilai 330 dolar dan merasa seperti hanya membayar 110 dolar, sebab niatnya adalah memakainya hingga tiga kali.
Tren ini sejalan dengan tren-tren lainnya seperti “girl dinner,” “bougie broke,” dan “lazy girl jobs” yang menghadirkan cara-cara menyenangkan untuk memahami dan mengatasi masalah keuangan yang dirasakan oleh para wanita.
Jadi, Girl Math bukanlah sekadar tren belanja sembarangan, melainkan sebuah pesan kuat yang ingin menghancurkan stereotip seputar kemampuan finansial perempuan.
