Penelitian Ilmuwan Menemukan Bahwa Jahe Memiliki Kandungan Anti-Kanker

JABAR EKSPRES – Para ilmuwan dari Osaka Metropolitan University telah menemukan bukti bahwa kencur, tanaman tropis yang merupakan anggota keluarga jahe asli Asia Tenggara, memiliki sifat anti kanker.

Dipimpin oleh Associate Professor Akiko Kojima dari Graduate School of Human Life and Ecology, para peneliti menunjukkan bahwa ekstrak kencur dan komponen aktif utamanya, etil p-metoksisinamat (EMC), secara signifikan menekan pertumbuhan sel kanker pada tingkat sel dan hewan.

Penelitian sebelumnya tentang EMC menunjukkan potensi antikankernya dengan menurunkan ekspresi faktor transkripsi mitokondria A (TFAM), yang terkait dengan proliferasi sel kanker.

Meskipun mekanisme pastinya masih belum jelas hingga sekarang, penemuan ini menjadi angin segar bagi dunia medis.

“Hasil penelitian ini mengkonfirmasi efek anti kanker dari ekstrak kencur dan bahan aktif utamanya, EMC. Sangat diharapkan bahwa TFAM akan menjadi penanda baru untuk efek anti-kanker di masa depan seiring dengan kemajuan penelitian di bidang terkait,” kata Profesor Kojima, dikutip oleh JabarEkspres.com dari SciTechDaily.

BACA JUGA: 6 Kebiasaan Buruk di Pagi Hari yang Merusak Kesehatan Pikiran dan Tubuh

Manfaat Jahe bagi Kesehatan

Jahe adalah akar yang telah digunakan selama berabad-abad dalam pengobatan tradisional dan alternatif.

Ini adalah bantuan pencernaan herbal yang terkenal dan telah digunakan sebagai obat untuk mulas dan mual di pagi hari.

Jahe mengandung gingerol, yang memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat.

Jahe dapat membantu mengurangi peradangan di dalam tubuh, meredakan mual dan muntah, serta membantu melawan flu dan pilek, dilansir dari Healthline.

BACA JUGA: 10 Aktivitas yang Baik untuk Dilakukan di Pagi Hari, Langkah Awal yang Bijak untuk Memulai Aktivitas Keseharian!

Jahe juga dapat berperan dalam penurunan berat badan, menurut penelitian pada manusia dan hewan.

Jahe juga dapat membantu mengurangi gejala menstruasi, mengatasi radang sendi, dan berpotensi membantu menurunkan kadar kolesterol.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa jahe harus dikonsumsi secukupnya sehingga baik untuk kesehatan.

Penelitian menunjukkan bahwa jahe yang dikonsumsi sebagai suplemen umumnya aman dalam jumlah kecil, tetapi dalam dosis besar dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan mengiritasi tenggorokan dan mulut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan