JABAR EKSPRES – Polemik PKB dan PAN usai bergabung dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan kian meruncing. PAN mendesak PKB agar segera memberikan pernyataan resmi terkait pengunduran diri dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Ketua Fraksi PAN, Saleh Pertaonan Daulay memaparkan, sampai dengan saat ini, pihaknya hanya mendapatkan informasi yang simpang siur mengenai pengunduran diri PKB hanya dari media.
“Kita semua kan sama-sama sudah paham. PKB terkesan khawatir terhadap adanya kompetitor lain dalam penentuan cawapres Prabowo,” sambungnya.
Baca Juga:Robek Baliho Anies Baswedan, Bentuk Ungkapan Kecewa Partai Demokrat SukabumiKecewa! Sekjen DPP Demokrat Minta Kadernya Turunkan Baliho Bergambar Anies Baswedan
Saleh berspekulasi, apabila Cak Imin sapaan akrab dari Muhaimin Iskandar sudah ditentukan sebagai cawapres Prabowo, maka kemungkinan besar PKB tetap di Koalisi Indonesia Maju.
“Andaikata Cak Imin disepakati sebagai cawapres Prabowo, pastilah PKB akan tetap di Koalisi Indonesia Maju,” lanjutnya.
Hingga saat ini, Koalisi Indonesia Maju belum membicarakan secara khusus cawapres dari Prabowo. Karena tahapan yang tengah dijalani adalah pengumuman nama dan penyusunan agenda bersama.
Saleh mengatakan, Koalisi Indonesia Maju tidak akan meninggalkan anggotanya. Artinya, seluruh pembahasan penting yang terjadi dalam koalisi tersebut akan melibatkan para anggotanya. Karena pihaknya mengutamakan musyawarah mufakat.
“Di KIM, tidak ada yang ditinggalkan. Semua dilibatkan dan diajak bicara. Kalau ada yang merasa ditinggalkan, itu mungkin hanya cara untuk mencari jalan keluar yang halus. Kan tidak elok keluar tanpa ada alasan? Itu juga bagian dari politik,” tegasnya.
