Mereka berfikir bahwa yang penting adalah mendapatkan pinjaman secara cepat dan mudah, tanpa harus memberikan jaminan apapun. Alfa juga mengungkapkan bahwa pada masa ini, anak-anak dan remaja banyak terpapar dengan konten yang menekankan nilai materi.
Sebagai contoh, seringkali ada iklan atau konten yang membandingkan pendapatan dengan gaya hidup seseorang. Oleh karena itu, fenomena yang muncul di media sosial juga mendorong adopsi gaya hidup hedonis dan menunjukkan prestise bagi anak-anak dan remaja.
“Menjadi penting, menjadi keren. Pengaruh zaman ini mengedepankan praktis, namun bukan berarti semangat dan usaha terabaikan. Pada kenyataannya, citra positif sering kali hanya terlihat di media sosial, padahal belum tentu begitu,” jelas Alfa.