Kehidupannya yang hedonistik, terutama terkait dengan mobil mewahnya, juga menjadi bahan perbincangan di Gabon. Keberfoya-foyaannya ini dianggap kontroversial mengingat kesenjangan sosial yang signifikan di negara tersebut.
Pada tahun 1989, Ali Bongo diangkat sebagai Menteri Luar Negeri pada usia 30 tahun. Namun, dia mengundurkan diri dua tahun kemudian karena persyaratan konstitusi yang mengharuskan anggota kabinet berusia minimal 35 tahun. Kembali ke dunia pemerintahan pada tahun 1999 sebagai Menteri Pertahanan, Ali Bongo akhirnya naik ke tampuk kepresidenan setelah kematian ayahnya pada tahun 2009.