JABAR EKSPRES – Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung diupayakan menjadi perguruan tinggi yang menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap bekerja dan mudah beradaptasi.
Direktur Polman Bandung, Muhammad Nurdin, menjelaskan, Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung telah melahirkan sejumlah karya di bidang industri, yang terbagi dalam dua kelompok yakni produk non standar dan produk standar.
Produk non standar merupakan produk custom yang disesuaikan untuk kebutuhan industri. Sedangkan produk standard yang dikembangkan untuk keperluan pendidikan dan industri dengan segmentasi penggunaan yang beragam.
BACA JUGA: Angka Kelahiran Total Berhasil Turun Hingga 2,14
“Brand produk kami itu Polman Didaktik (Podik) yang mengedepankan jaminan mutu produk dan after sales service,” ujar Muhammad Nurdin, Kamis (31/8).
Lebih lanjut Ia menambahkan, kegiatan lomba nasional Cad Cam di Polman Bandung jadi ajang kompetensi mahasiswa vokasi, khususnya spesialisasi Cad Cam. Lomba itu diikuti oleh 143 peserta dari berbagai politeknik di Indonesia, dan babak finalnya akan diikuti oleh 48 peserta.
“Ke depan kami ingin berkolaborasi dalam menghadapi perkembangan teknologi industri dengan kerjasama nasional guna bertambahnya teknologi terbaru sesuai dengan kebutuhan industri, serta pengembangan kampus 2 Majalengka yang tak hanya mengembangkan program studi, melainkan menjadi pendukung pengembangan SDM yang memenuhi kebutuhan industri,” tambahnya.
Sementara Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Polman Bandung, Kurniawan mengatakan, teknologi yang dimiliki Polman Bandung sudah memadai dengan adanya mesin berteknologi yang jarang dimiliki kampus lain. Selain itu, secara teknologi, Polman Bandung juga bisa mengikuti perkembangan yang ada.
“Yang mesti dimiliki industri ialah peran Polman dalam divisi RnD (research and development) pengembangan produk serta kerjasama jangka panjang industri dan Polman dalam membuat produk baru yang bisa bersaing di pasar,” ucapnya.
Muhammad Nurdin berharap, Polman Bandung dapat berjalan terus selaras dengan tujuan awal yang diharapkan pendiri Polman serta tentunya bisa mengikuti tantangan perkembangan zaman.
BACA JUGA: LLDIKTI Jabar Tegaskan, Mahasiswa Tak Wajib Susun Skripsi
“Polman perlu mendorong agar Indonesia menjadi negara industri manufaktur, serta diharapkan adanya dukungan dari pemerintah. Sebab, urgensi utama Polman ialah meningkatkan kontribusi dalam mencetak SDM unggul secara nasional,” ujarnya.