Wang Wenbin Sebut Menteri Pertahanan Prabowo Tak Pernah Ekspansi di Laut China

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengunjungi Amerika Serikat pekan lalu untuk menandatangani nota kesepahaman pembelian 24 pesawat tempur F-15EX, empat pesawat tempur generasi terbaru, di markas besar Boeing di St. Missouri.

Ia juga menyaksikan penandatanganan pembelian helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk dari fasilitas Lockheed Martin di Washington.

Prabowo juga telah mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat senior AS, termasuk Menteri Pertahanan Lloyd Austin. Cina memiliki sengketa teritorial di Laut Cina Selatan dengan beberapa anggota ASEAN, termasuk Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Cina mengoperasikan sistem yang disebut Nine-Dash Line, yang didasarkan pada aktivitas historis Cina di laut, sehingga Beijing menganggap setidaknya dua pertiga wilayahnya di Laut Cina Selatan adalah milik Cina.

Filipina telah menentang pernyataan ini di hadapan Pengadilan Arbitrase Internasional. Keputusan tahun 2016 memenangkan Filipina dan menyatakan bahwa sembilan garis putus-putus itu tidak sah.

Namun, perselisihan ini terus berlanjut karena belum ada kode etik antara Cina dan ASEAN yang diselesaikan. Indonesia mengatakan bahwa Indonesia tidak memiliki sengketa maritim dengan Cina di Laut Cina Selatan. Namun, manuver-manuver kapal-kapal Cina di perairan dekat Natuna telah menjadi kontroversi dengan Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia, karena seringnya kapal-kapal Cina memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan