JABAR EKSPRES – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin menyatakan bahwa Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto tidak pernah menyinggung tindakan ekspansionis Tiongkok di Laut Cina Selatan.
Hal ini terkait dengan siaran pers dari Departemen Pertahanan AS yang menyatakan bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto sama-sama percaya bahwa klaim maritim China yang luas di Laut China Selatan Timur tidak sesuai dengan hukum internasional.
“Kami mencatat bahwa tidak ada konten seperti itu yang ditemukan dalam siaran pers Kementerian Pertahanan Indonesia mengenai pertemuan serupa. Kedutaan Besar China di Indonesia telah menghubungi pihak Indonesia, yang mengatakan bahwa apa yang dikatakan pihak AS tidak benar,” kata Wang Wenbin dikutip dari Antara, Selasa (29/8)
BACA JUGA : Ribuan Warga Korsel Unjuk Rasa Tolak Pembuangan Limbah Nuklir Jepang
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Departemen Pertahanan AS pada hari Sabtu, 26 Agustus menjelaskan hasil pertemuan antara Austin dan Prabowo, khususnya visi Indo-Pasifik Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (AOIP) yang konsisten dengan Strategi Indo-Pasifik AS. Tujuannya adalah untuk mencapai pertahanan, keamanan, perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Pernyataan yang sama mengindikasikan bahwa Departemen Pertahanan AS memantau aktivitas China yang semakin meluas dan meluas di Laut China Selatan, dan menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang menegaskan bahwa perbatasan kedaulatan masing-masing negara harus dihormati.
“Ini bukan pertama kalinya hal seperti ini terjadi,” kata Wang Wenbin. Saya bertanya-tanya apakah ini adalah contoh lain dari diplomasi paksaan atau diplomasi palsu atau hasutan diplomatik di pihak negara-negara.” katanya
BACA JUGA : 4 Warga Sipil Tewas Akibat Insiden Penembakan di AS
Wenbin mengatakan bahwa negara-negara di kawasan ini memiliki kepentingan yang sama dan ingin menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Timur dan bekerja sama untuk pembangunan.
“AS harus secara serius menghormati upaya negara-negara di kawasan ini untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut Timur. Berhentilah mencampuri masalah Laut Cina Selatan, berhentilah menimbulkan perselisihan dan masalah, dan menahan diri, jangan mengganggu perdamaian dan stabilitas di Laut Cina Selatan.” wilayah Laut Cina Selatan,” kata Wenbin.