JABAR EKSPRES- Diet Okinawa berasal dari kebiasaan makan yang diikuti oleh masyarakat yang tinggal di pulau Okinawa, Jepang. Pulau Okinawa terletak antara Laut Cina Timur dan Laut Filipina di lepas pantai Jepang.
Pola makan Okinawa didasarkan pada konsumsi rendah kalori dan mayoritas berfokus pada karbohidrat, meskipun saat ini asupan protein dan lemak lebih tinggi. Istilah “pola makan zona biru Okinawa” merujuk pada orang-orang yang tinggal di “zona biru,” tempat umur panjang cenderung lebih baik dibandingkan dengan negara lain di dunia.
Beberapa ahli berpendapat bahwa faktor-faktor seperti genetik, lingkungan, dan gaya hidup mungkin berperan dalam fenomena ini. Artikel ini akan memberikan informasi penting tentang diet Okinawa.
Baca juga: 9 Trik Diet Tubuh agar Tetap Aman untuk Kesehatan
Makanan yang dikonsumsi dalam diet Okinawa meliputi:
Sayuran (58–60%): termasuk rumput laut, rebung, lobak daikon, kubis, wortel, okra, labu kuning, ubi jalar, dan pepaya hijau
Produk kedelai (5%): seperti tahu, miso, natto, dan edamame
Biji-bijian dan sereal (33%): seperti millet, gandum, beras, dan mie
Produk Laut (1–2%): terutama ikan putih dan makanan laut
Daging: terdiri dari daging babi yang sebagian besar tanpa lemakKomponen lainnya (1%): termasuk alkohol, teh, rempah-rempah, dan dashi (kaldu)
Dalam diet ini, teh melati merupakan bagian penting, bersama dengan kunyit yang mengandung kurkumin, yaitu senyawa yang kaya antioksidan.
Baca juga: Diet Tiffany Plate Viral di TikTok, Tertarik Coba? Begini Penjelasannya
Pada diet Okinawa, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari:
Pola makan tradisional dalam zona biru Okinawa memiliki batasan yang ketat, terutama karena keterbatasan akses ke berbagai jenis makanan pada masa lalu.
Karena Okinawa adalah sebuah pulau, sejumlah bahan makanan tidak selalu tersedia. Meskipun saat ini berbagai bahan makanan dapat ditemukan di pasar, prinsip inti dari diet ini tetap dijunjung.
Berikut adalah kelompok makanan yang lebih baik dihindari dalam diet Okinawa, agar kesehatan dan umur panjang dapat terjaga:
Daging dan daging olahan: seperti daging sapi, unggas, bacon, ham, salami, hot dog, dan sosis