JABAR EKSPRES – Setiap orang tua selalu berharap kelak anaknya menjadi orang baik, namun kadang cara orang tua mendidik anak yang justru membuat anaknya tidak memiliki kepribadian baik. Ada beberapa kesalahan orang tua dalam mendidik anak yang patut diperhatikan.
10 kesalahan orang tua dalam mendidik anaknya yang akan diulas dalam tulisan ini, bisa jadi tidak disadari oleh orang tua saat melakukannya. Namun ternyata memiliki dampak psikologis yang kuat pada anak.
Bahkan dampak tersebut bisa berpengaruh pada perilaku anak hingga dewasa. Karenanya, jika menyadari diantara 10 kesalahan tersebut pernah atau sedang dilakukan, segera mungkin untuk mengubahnya.
Karena anak merupakan amanah bagi kedua orang tuanya, sehingga kelak kita akan dimintai pertanggung jawaban bagaimana cara mendidiknya dan kelak menjadi orang seperti apa dia.
Jika anak menjadi rusak hingga meninggalkan ibadah bahkan sampai jauh dari Tuhannya, maka hal ini juga akan menjadi malapetaka bagi orang tuanya. Karena sudah mengingkari dan menghianati amanah dari Allah.
Baca juga : Panduan untuk Mendidik Anak dengan Nilai-Nilai Agama Islam
Allah berfirman.
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُكُمْ اَنْ تُؤَدُّوا الْاَمٰنٰتِ اِلٰٓى اَهْلِهَاۙ وَاِذَا حَكَمْتُمْ بَيْنَ النَّاسِ اَنْ تَحْكُمُوْا بِالْعَدْلِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ نِعِمَّا يَعِظُكُمْ بِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ سَمِيْعًاۢ بَصِيْر
“Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya” (An-Nisa : 58)
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَخُوْنُوا اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ وَتَخُوْنُوْٓا اَمٰنٰتِكُمْ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْن
“Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhamamd) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” [Al-Anfal : 27]
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggung jawaban terhadap yang dipimpin. Maka, seorang imam adalah pemimpin dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya dan bertanggung jawab terhadap yang dipimpinnya” [Hadits Riwayat Al-Bukhari]
Banyak orang tua yang menggampangkan saat mendidik anak-anaknya, asalkan dicukupi kebutuhan makan dan sekolahnya sudah dirasanya cukup. Padahal anak juga membutuhkan pendekatan psikologis dengan orang tuanya yang bisa membangun karakter dan kepribadiannya.
Namun setelah anak-anak berbuat durhaka, melawan orang tua, atau menyimpang dari aturan agama dan tatanan sosial barulah orang tua menyesal. Tapi ada juga yang tetap menyalahkan anaknya dan tidak menyadari bahwa kerusakan anak juga merupakan kesalahan orangtuanya.