JABAR EKSPRES – Meta baru-baru ini mengumumkan niatnya untuk memperkenalkan layanan enkripsi end-to-end secara default pada platform Messenger menjelang akhir tahun ini.
Selain itu, perusahaan yang merupakan induk dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram ini juga akan memperluas ujicoba fitur enkripsi end-to-end ke jutaan percakapan lebih.
Lihat juga : Samsung Resmi Rilis Monitor Gaming Odyssey OLED G9 dengan Resolusi DQHD
Sudah sejak beberapa tahun yang lalu Meta telah membangun fitur enkripsi end-to-end di Messenger.
Namun, sejauh ini sebagian besar fitur tersebut bersifat opsional atau dalam tahap eksperimental.
Pada tahun 2016, Meta mulai meluncurkan perlindungan enkripsi end-to-end melalui mode percakapan rahasia.
Pada tahun 2021, opsi serupa di perkenalkan untuk panggilan suara dan video di aplikasi tersebut.
Tindakan serupa juga di ambil oleh Meta untuk menyediakan opsi enkripsi end-to-end pada obrolan dan panggilan grup pada Januari 2022.
Pada Agustus 2022, Meta mulai menguji enkripsi end-to-end untuk obrolan perorangan.
Tekanan semakin meningkat bagi Meta untuk mengaktifkan enkripsi end-to-end guna melindungi pesan obrolan pengguna agar tidak dapat di akses oleh perusahaan atau pihak lain.
Keharusan untuk melindungi komunikasi individu semakin di tekankan setelah kasus seorang gadis dan ibunya di Nebraska yang di tuduh melakukan aborsi pada bulan Juli setelah Meta memberikan pesan langsung (DM) mereka kepada polisi.
Tahun sebelumnya, polisi menuntut seorang remaja berusia 17 tahun berdasarkan data pesan langsungnya di Messenger yang di berikan oleh Meta.
Keputusan ini di ambil segera setelah Mahkamah Agung membatalkan keputusan Roe v. Wade pada tahun 1973 yang melegalkan aborsi.
Dalam surat kepada kelompok advokasi hak digital Fight for the Future pada awal bulan ini, Meta Deputy Privacy Rob Sherman mengungkapkan bahwa setelah peluncuran Messenger.
Meta akan menerapkan enkripsi end-to-end pada DM Instagram.
Ia juga menyatakan bahwa fase pengujian berlangsung lebih lama dari perkiraan karena tantangan teknis yang di hadapi.
Dalam sebuah posting blog, Meta menjelaskan bahwa ada tantangan signifikan dalam membangun fitur enkripsi untuk Messenger.
Perusahaan harus merombak arsitektur server lama dan menciptakan cara baru bagi pengguna untuk mengelola riwayat obrolan mereka dengan perlindungan seperti PIN.