Atmosfer Venus terdiri dari asam sulfat dan karbon dioksida. Kondisi ini mencegah panas dari permukaan planet keluar ke luar angkasa dan menjadikannya tidak cocok untuk mendukung kehidupan seperti yang kita kenal.
Namun, para ilmuwan telah lama berdebat apakah ada kemungkinan adanya mikroorganisme yang dapat bertahan hidup dalam awan Venus yang penuh belerang, metana, dan besi.
Diperlukan Kehadiran Air
Banyak yang berpendapat bahwa fotosintesis mungkin terjadi di permukaan planet ini karena Venus menerima cukup energi matahari untuk menembus lapisan awan yang tebal.
Namun, Dominic Papineau, seorang ahli astrobiologi di University College London, mengungkapkan bahwa teori Thaller sulit untuk di jadikan hipotesis yang realistis.
“Agar reaksi kimia yang berkaitan dengan kehidupan dapat terjadi, di perlukan air dalam bentuk cair,” ujarnya.
“Oleh karena itu, untuk menemukan kehidupan di luar Bumi, kita perlu menemukan air dalam bentuk cair, dan untuk menemukan fosil di luar Bumi. Kita perlu mencari batuan sedimen yang pernah berinteraksi dengan air dalam bentuk cair di masa lalu,” tambahnya.
Fakta Tentang UFO dan Alien
Papineau menekankan bahwa kondisi permukaan Venus yang sangat ekstrem membuatnya tidak cocok untuk kehidupan.
“Kondisi ini membuat kehidupan di Venus sulit untuk di jadikan hipotesis yang realistis pada saat ini, karena permukaannya sangat panas. Meskipun mungkin Venus memiliki air dalam bentuk cair di masa lalu.”
Lihat juga : Sony Akan Mengenalkan Ponsel Flagship Xperia 5 V 1 September 2023
“Salah satu tantangan yang mungkin muncul dari adanya fosil di Venus adalah aktivitas vulkanik yang luas yang telah menutupi sebagian besar permukaan Venus dalam beberapa ratus juta tahun terakhir,” tambahnya.
Meskipun terdapat perbedaan pandangan ini, Papineau dan Thaller setuju bahwa bulan-bulan es yang ada di Tata Surya kita