JABAR EKSPRES – Harga gula dan tepung terigu di pasar tradisional Bandung, Jawa Barat, yaitu Pasar Sederhana dan Pasar Simpang Dago, terpantau cenderung turun penurunan.
Seorang pedagang bumbu dan bahan makanan di Pasar Sederhana, Aris, mengungkapkan bahwa beberapa bahan makanan seperti tepung terigu, serta gula putih dan gula merah, telah mengalami penurunan harga untuk bulan ini. Hal ini disebabkan oleh pasokan yang stabil dari distributor.
“Harga sembako masih stabil di bulan Agustus, harga gula putih yang tadinya Rp16.000/kg turun menjadi Rp15.000/kg, tepung terigu dijual Rp8.000 dari sebelumnya Rp10.000/kg, dan minyak curah stabil di harga Rp15.000/liter.” kata Aris dikutip dari Antara, Minggu (27/8)
BACA JUGA : Ridwan Kamil Umumkan Status Darurat Sampah di Bandung Raya
Untuk gula merah, kata Aris, harganya sudah turun secara signifikan, mencapai Rp8.000/kg.
“Gula merah sekarang harganya sudah turun jauh, saat ini dijual dengan harga Rp 16.000/kg,” katanya.
Harga sembako di Pasar Simpang Dago tidak mengalami perubahan, seperti harga gula putih Rp 15.000/kg, minyak goreng curah Rp 16.000/liter, dan tepung terigu Rp 10.000/kg.
“Pasokan dari distributor alhamdulillah cukup stabil,Namun, pembelian dari konsumen sedang turun” ujar Ratih
Sedangkan untuk telur ayam, di Pasar Sederhana dan Simpang Dago, harganya relatif stabil dan tidak mengalami kenaikan dalam 4 bulan terakhir, satu kilo dijual seharga Rp28.000.
BACA JUGA : Dampak Kemarau Panjang, Bahan Pokok di Kota Bandung Merangkak Naik
“Kalau musim kemarau memang harganya turun, tapi kalau sebelum kemarau harganya naik. Tapi semenjak kemarau ini agak turun, alhamdulillah,” ujar Anas, salah satu pedagang telur di Pasar Sederhana.
Anas menambahkan, dalam 4 bulan terakhir, harga telur tidak mengalami kenaikan karena mengikuti harga acuan yang diberikan pemerintah kepada para pedagang.
Namun, harga cabai sempat mengalami kenaikan di bulan Agustus.
Harga cabai rawit yang dijual di kedua pasar tersebut mencapai Rp 50.000/kg dari sebelumnya Rp 40.000/kg dan cabai tanjung dijual dengan harga Rp 60.000/kg pada saat itu, setelah naik menjadi Rp 20.000/kg selama sebulan.