JABAR EKSPRES – Tempat pembuangan akhir sampah Cibeureum, Kabupaten Sumedang minim akan fasilitas. Padahal lebih dari 30 tahun TPAS ini menjadi andalan atau tempat pembuangan akhir sampah satu-satunya bagi warga Kabupaten Sumedang.
TPAS Cibeureum ini berada di Desa Cibeureum Wetan Kecamatan Cimalaka, Kaki Gunung Tampomas, Sabtu 26 Agustus 2023.
Di sana hanya tampak ada 2 unit alat berat berupa kendaraan ekskavator dan kendaraan loader serta bangunan kecil sederhana yang diketahui merupakan bangunan unit pelaksana teknis atau UPT.
Jangankan tempat pengolahan sampah, alat timbang pun nihil adanya. Sejauh ini untuk menghitung muatan sampah yang masuk, petugas hanya memperkirakan dengan mengacu kepada jenis truk yang telah diketahui kapasitas muatannya.
Ya, hanya ada dua jenis. Damp Truck dan Amrol Truck, keduanya diperkirakan dapat diisi sampah sebanyak masing-masing sekitar 7 kubik. Bedanya, bak Amrol Truck dapat dilepas dan disimpan sementara di TPSA.
Pengurangan dan pemanfaatan sampah yang masuk cenderung hanya mengandalkan para pemulung. Itu pun terkhusus untuk sampah yang memiliki nilai ekonomis. Secara keseluruhan, sampah yang masuk hanya ditimbun lalu diratakan dengan tanah.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumedang Helmi Hasanudin menjelaskan, pengolahan sampah yang masuk ke TPAS Cibeureum masih bersifat manual atau open dumping sampah diratakan lalu ditimbun dengan tanah.
“Pengelolaan sampah di sini dilakukan masih dengan sistem manual, belum dilakukan dengan sentuhan-sentuhan teknis yang lebih modern,” ungkap Helmi dengan
Kasubag TU TPAS Cibeureum Sapna Sukarsa saat diwawancarai wartawan di lokasi.
Menurutnya, dengan sistem pengolahan sampah seperti itu pun fasilitasnya masih terhitung minim.
“Sebetulnya untuk pengolahan sampah dengan sistem open dumping saja harusnya ada peralatan yang lebih lengkap lagi seperti kendaraan bulldozer dan kendaraan compactor untuk memadatkan sampah,” terangnya.
Fasilitas lain yang belum ada adalah instalasi saluran pembuangan gas metan yang dihasilkan dari gunungan sampah. Padahal sebelumnya, instalasi itu tersedia saat lokasi TPAS belum dipindah ke lokasi yang sekarang.
Sekadar diketahui, lokasi TPAS yang sekarang merupakan lokasi baru dari lokasi sebelumnya yang jaraknya memang berdekatan.