Dia pun berharap, dengan pembekalan pada mata kuliah terkait jaminan sosial, para mahasiswa bisa menjadi pemberi informasi di masyarakat, minimal dikalangan keluarga mereka sendiri bahkan diri mereka sendiri.
Apalagi saat ini tidak sedikit mahasiswa yang berkuliah sambil bekerja dan tentunya mereka pun pada akhirnya akan memasuki dunia kerja.
Dia pun memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Universitas Katolik Parahyangan yang telah menjadi pelopor dalam menyelenggarakan mata kuliah tentang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan membantu mengedukasi para mahasiswanya.
”Apa yang dilakuka Unpar sangat membantu terwujudnya perlindungan Jaminan Sosial kepada seluruh masyarakat khususnya para pekerja yang ada di Indonesia,” terang Opik.
Yayasan Universitas Katolik Parahyangan sendiri telah mendaftarkan semua karyawan dan tenaga pengajarnya yang berjumlah 672 orang menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui Kantor Cabang Bandung Suci sejak Bulan Desember 2015.
Dia juga bergarap dengan diselenggarakan mata kuliah ini, dapat membantu pemerintah dalam menjalankan program nasional serta melengkapi pemahaman mahasiswa tentang upaya menjaga kesejahteraan melalui jaminan sosial.
”Semoga UNPAR dan BPJS Ketenagakerjaan dapat terus berkolaborasi untuk meningkatkan literasi jaminan sosial demi tercapainya universal coverage,” tutup Miryam. (*)