JABAR EKSPRES – Kedua desainer muda asal Bandung pertama kali akan tampil di peragaan busana Front Row di Paris, Prancis, pada September mendatang.
Kakak beradik Michelle Liu dan Catherine Liu, masing-masing berusia 14 dan 10 tahun, dari Bandung, Jawa Barat, telah tertarik pada desain fesyen sejak kecil. Michelle, sang kakak, telah mendesain dan menjahit sendiri pakaian Barbie sejak sekolah dasar.
“Saya belajar sendiri karena saya suka menggambar, sejak kelas 2 SD,” ujar Michelle dikutip dari Antara, Sabtu (26/8)
Sementara itu, sang kakak, Catherine, mulai tertarik saat Michelle mulai belajar mendesain pakaian dan mencoba mengikuti jejaknya. Berkat hobi dan ketekunannya belajar mendesain baju, Michelle berani menampilkan hasil rancangannya di acara-acara fashion show. Acara pertama yang ia ikuti adalah Jogja Fashion Week 2022, disusul dengan Surabaya Fashion Parade di tahun yang sama.
BACA JUGA : ONE OK ROCK Rilis Lagu Terbaru “Make It Out Alive” yang Berkolaborasi dengan Monster Hunter
Kesuksesan Michelle dan Catherine tentu tidak lepas dari peran orang tua yang selalu mendukung langkah anak-anaknya untuk menjadi perancang busana hingga mendaftar ke Indonesia Fashion Chamber (IFC) untuk mengikuti peragaan busana di ajang fashion show di Paris, yaitu di Front Row Indonesia International Modest Events Fashion Festival (IN2MF) di Paris.
Presiden IFC, Ali Charisma, juga mengapresiasi rancangan Michelle dan Catherine di berbagai peragaan busana di Indonesia. Sehingga ia memutuskan untuk mengirim mereka ke Paris September mendatang.
“Kami hampir saja tidak lolos seleksi, tapi setelah melihat bagaimana karya mereka bisa bersaing dengan desainer lain, kenapa tidak. Bahkan di Eropa, mereka bisa mengisi seluruh pertunjukan,” kata Ali
Paris merupakan peragaan busana internasional pertama bagi kedua mahasiswa asal Bandung ini.
Di Front Row Paris 2023, Michelle akan menampilkan wastra yang menggunakan kain songket khas Palembang dengan motif tenun dengan warna utama kuning dan merah. Ia mengaku terinspirasi dari kejayaan kerajaan Sriwijaya yang pernah mendominasi jalur perdagangan di Asia Tenggara.
BACA JUGA : Rayakan Rilis Lagu Kedua, Jikustik Kampanyekan “Musik Untuk Semua” Sebagai Ruang Inklusif Seni