JABAR EKSPRES – Komisi D DPRD Kota Depok, menilai Pemerintah Kota Depok egois karena tidak mau menerima hasil kajian IQAir terkait kualitas udara di Kota Depok yang buruk.
Menurut Wakil Ketua Komisi D DPRD Depok, Babai Suhaimi mengatakan Pemkot Depok tidak bisa mengabaikan IQAir. Bahkan menurutnya, permasalahan buruknya kualitas udara di Kota Depok sudah dibahas di TV Internasional.
“Tadi pagi di televisi Internasional juga membahas polusi udara yang ada di Kota Depok, secara khusus, coba bayangkan,” tukas Babai Suhaimi.
BACA JUGA: Penyebab Kualitas Udara Kota Bandung di Ambang Batas Sedang
Karena menurutnya, batas kualitas udara yang buruk berada diangka 169, sementara Kota Depok sudah mencapai 203 yang menyatakan sudah sangat buruk.
“Jadi Depok juga harus mengacu pada IQAir, tidak bisa mengklaim bahwa kajian kita yang paling benar. Karena kota lain disebelah Kota Depok pun sama memiliki kualitas udara yang buruk. Tapi yang paling buruk kota Depok. Jadi tidak bisa lantas pemerintah mengklaim memiliki udara yang baik.,” kata Babai.
Dia juga mengatakan, dengan memburuknya kualitas udara akan meningkatkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), sehingga Pemkot Depok tidak boleh egois dan harus menerima informasi dan kajian dari pihak lain.
Menurutnya, untuk mengurangi buruknya kualitas udara, bagaimana kalau mengurangi lalulintas kendaraan yang ada, atau ASN dihimbau untuk tidak mempergunakan kendaraan, cukup kendaraan umum di jam kerja.
BACA JUGA: Warga di Kecamatan Cipatat Terkena ISPA Terus Bertambah
Selain itu, Pemkot Depok juga harus melakukan kolaborasi dengan pemerintah pusat dan DKI untuk menciptakan hujan buatan. “Pemerintah juga sebaiknya menghimbau kepada masyarakat, jika tidak penting tidak usah keluar rumah,” kata Babai.
Babai juga menghimbau agar Pemkot mau membagikan masker secara gratis. “Karena kualitas udara memburuk sebaiknya pemerintah Kota Depok membagikan masker secara gratis,” kata Babai. (Mg10)