Berharap Hasilkan Multi Efek, Desa Jembarwangi Diresmikan sebagai Destinasi Wisata Kepurbakalaan di Sumedang

Hal itu telah menjadi penguat keyakinan Budi untuk terus menggali potensi dan pada tahun 2022 dibantu oleh museum geologi yang telah mengekskavasi tempurung kura-kura. Hal tersebut merupakan atas kerjasama antara pihak pemerintah daerah, museum geologi, dan balai arkeologi.

“Terkait konservasi pengembangan dari pihak pemerintah daerah sendiri, kini telah lahir perda no 7 tahun 2015, tentang struktur, bangunan dan kawasan cagar budaya,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan telah meresmikan Site Museum Lembah Cisaar, Desa Jembarwangi, Kamis 24 Agustus 2023, kemarin.

Erwan berharap Site Museum Purbakala Lembah Cisaar diharapkan dapat menjadi Destinasi Wisata Jembarwangi.

“Saya berharap dibangunnya Site Museum Lembah Cisaar ini jadi destinasi dan kesejahteraan masyarakat Desa Jembarwangi semakin meningkat. Ini salah satu pintu menuju kesuksesan kemajuan desa,” ungkapnya.

BACA JUGA: Diduga Rem Blong, Truk Fuso Tabrak Bengkel Las hingga Terjungkir di Tikungan Cikuda Sumedang

Temuan fosil di Lembah Cisaar diawali pada tahun 2004 berupa rahang stegodon yang ditemukan oleh peneliti ITB dan seorang peneliti Jerman DR. Cristien.

Lembah Cisaar berada di Desa Jembarwagi dan sekitarnya, Kecamatan Tomo Kabupaten Sumedang berada dekat  perbatasan Kabupaten Sumedang-Majalengka.

Lembah Cisaar merupakan wilayah potensi fosil vertebrata yang melimpah sehingga menghasilkan banyak penelitian, diantaranya dilakukan oleh Disparbudpora Sumedang, Balai Arkeologi Bandung (BRIN) dan Museum Geologi Bandung.

Dari penelitian-penelitian tersebut dihasilkan temuan berbagai pecahan dan fragmen fosil yaitu Gading Gajah  pada Tahun 2019 oleh museum Geologi dan Fosil tempurung Kura-kura pada Tahun 2022 sebagai hasil kerja sama antara Disparbudpora Sumedang, Balai Arkeologi Bandung dan Museum Geologi.

Lingkungan pembetuk Lembah Cisaar pada masa lalu setidaknya terbagi menjadi tiga lingkungan pengendapan yaitu Lingkungan Laut Dangkal, lingkungan Estuarin, dan Lingkungan Pengendapan Sungai Menganyam.

Ciri bagian bawah, tengah dan atas dari suatu lingkungan estuarin dijumpai di Lembah Cisaar sehingga menjadi bukti pernah ada proses regresi atau susut laut di masa lalu yang dicirikan dengan adanya temuan fosil moluska, diantaranya moluska laut, moluska air tawar dan spicula echinodermata.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan