Sejumlah warganet di media sosial berpendapat bahwa tindakan mengusir Sujiwo Tejo dengan cara yang kurang pantas, mengingat statusnya sebagai figur publik. Sebuah komentar di TikTok mengatakan, “Mengusir seseorang dengan cara yang tidak pantas hanya karena terlihat sedang berbicara, seperti menghadapi orang kesurupan.”
BACA JUGA : BMKG: Krisis Pangan 2050, Manusia Tidak Bisa Lagi Makan
Sementara itu, pendapat lain yang muncul di platform X menegaskan, “Berbicara adalah bagian dari budaya, tetapi tempat dan waktu yang tepat juga merupakan bagian dari adab. Menegur dengan sopan adalah bagian dari budaya yang seharusnya dijaga, tak peduli siapapun Anda.”
Seorang warganet lainnya berpendapat secara positif, “Kesalahpahaman beliau bisa dimengerti. Ini sering terjadi di antara penonton acara seni di mana beberapa orang lebih tertarik berbicara atau bahkan membuat konten daripada benar-benar menikmati acara.”
Sebuah komentar menggambarkan pandangan lain, “Demikianlah karakter Mbah Tejo. Seni dan budaya lokal telah merasuki seluruh aspek hidupnya. Karena itu, tak seharusnya ada yang menganggap enteng acara di mana beliau turut serta.”
Dengan cara yang khas, Sujiwo Tejo telah berhasil menyampaikan pesan kerasnya terhadap penghargaan terhadap seni dan budaya dalam momen yang penuh emosi ini.