JABAR EKSPRES – Sebanyak 18 mayat korban kebakaran hutan, diyakini sebagai para migran yang mencoba menyeberangi perbatasan dari Turki, ditemukan dalam kondisi terbakar di dekat kota Alexandroupolis.
Kebakaran hutan yang telah mengamuk selama berhari-hari di wilayah tersebut semakin menambah kesulitan operasi pemadaman.
Insiden ini terjadi dalam situasi di mana ratusan petugas pemadam kebakaran sedang bekerja keras untuk meredam puluhan titik api yang merebak di berbagai daerah di Yunani.
Baca Juga:Donald Trump Didakwa Kasus Kriminal, Ia Sebut Dirinya Siap DitangkapPerawat Inggris Bunuh Bayi, Ternyata Motifnya Bikin Geleng-Geleng Kepala
Para ahli dan pejabat Uni Eropa dengan tegas menyalahkan perubahan iklim sebagai akar dari meningkatnya frekuensi dan intensitas kebakaran hutan yang menghantam Eropa.
Tidak dapat diabaikan bahwa tahun 2022 mencatatkan diri sebagai salah satu tahun terburuk kedua dalam sejarah, dalam hal kerusakan akibat kebakaran hutan, setelah peristiwa serupa pada tahun 2017.
“Mengingat belum ada laporan tentang orang hilang atau warga yang hilang dari daerah sekitarnya, kemungkinan sedang diselidiki bahwa mereka adalah orang-orang yang masuk ke negara itu secara ilegal,” kata Artopios, dikutip oleh JabarEkspres.com dari euronews.
Keadaan genting ini muncul akibat kemajuan pesat kebakaran besar yang semakin mendekati kota timur laut Yunani ini.
