Untuk proses pelaksanaan pelatihan ini di dalamnya tidak sekedar materi atau presentasi modul, melainkan juga ada praktik-praktik yang di kemas dengan permainan atau dengan istilah rule play.
“Melalui edukasi, modul-modul ini dilakukan dengan permainan. Sehingga lebih mudah diserap dan tentunya menyenangkan. Mudah diterima oleh masyarakat terutama ibu-ibu yang aktif di posyandu,” katanya.
Terkait edukasi ini, nantinya akan dilakukan oleh kader yang sudah terlatih, untuk diaplikasikan di masyarakat tempatnya masing-masing.
“Sebenarnya untuk pertemuan ini merupakan refresh atau 3 sesi tambahan, karena ada beberapa desa yang kebetulan ditambahkan juga dalam pelatihan emo demo ini di desanya masing-masing,” ungkapnya.
Terdapat sekitar 12 modul atau materi yang kembali diberikan, dengan sasaran baru.
“Jadi 12 modul itu telah tersampaikan secara tuntas dan ada desa yang mengulang dari awal dan itu permintaan masyarakat. Jadi, walaupun sudah selesai, kami ulang dari awal untuk sasaran yang baru. Terutama bagi ibu-ibu hamil dan bayi di bawah usia 2 tahun yang dulu tidak sempat mengikuti pelatihan,” pungkasnya. (Mg11)