Setia menguraikan, program OPOP itu mampu menumbuhkan entrepreneur atau wirausaha baru di Jabar. “Jumlah pesantren di Jabar memang banyak, kalau setiap pesantren bisa hasilkan produk unggulan tentu bakal menjadi nilai tambah luar biasa. Khususnya untuk perekonomian Jabar,” tuturnya.
Pertumbuhan wirausaha memang patut untuk terus didukung. Agar selain mandiri dalam ekonomi, kedepannya mereka juga bisa menjadi penyerap tenaga kerja.
Menurut Setia, program tersebut juga patut untuk terus dikembangkan. Artinya tidak berhenti dari tahap pengembangan produk di pesantren. “Pengembangan entrepreneur itu ada tiga siklus, stimulasi, dukungan dan pemeliharaan,” tuturnya.
Program OPOP telah mampu memberikan dukungan kalangan pesantren untuk tumbuh jadi pengusaha. Berikutnya, Pemprov tinggal melanjutkan dari sisi pemeliharaan.
Setia menyarankan, selain pendampingan, para pengusaha itu perlu dikoneksikan dan disiapkan media pemasaran yang mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya memanfaatkan teknologi. “Misalnya OPOP itu dibangun jejaring, kemudian ditempatkan pada marketplace tertentu. Sekarang pemasaran konvensional bakal kalah dengan yang sudah memanfaatkan teknologi,” pungkasnya.(son)