CIMAHI, JABAR EKSPRES – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi mendapat gelontoran dana dari World Bank sekitar Rp23 miliar lebih untuk membangun Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) di samping makam Santiong, Jalan Kolonel Masturi, Cipageran Kota Cimahi. TPS itu nantinya bisa menampung pengolahan sampah sekitar 50 ton per hari.
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Dr Chanifah Listyarini, pembangunan TPS di lahan seluas 6 ribu meter persegi itu sudah mencapai 60 persen.
“Pekerjaan pembangunannya akan berlangsung selama 330 hari, target untuk mulai beroperasinya mudah-mudahan bisa tercapai pada akhir Maret 2024,” kata Chanifah Listyarini saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (22/8).
BACA JUGA: Akali Pembatasan di TPA Sarimukti, Pemkot Cimahi Siapkan Skema Jitu
Rencananya, di lokasi bangunan TPS itu nantinya akan memproduksi sampah rumah tangga melalui dua line mesin produksi. Hasil pengolahan sampah 50 ton perhari itu tambah Chanifah, diharapkan bisa menekan jumlah residu yang dikirim ke TPA.
“Harapannya bisa mencapai 5 persen residu yang dibuang ke TPA. Tapi itu nanti kedepannya jika pengelolaan sampah dari mulai rumah tangga hingga ke TPS sudah berjalan baik,” katanya.
Jumlah produksi sampah di Kota Cimahi sendiri lanjut dia, per hari mencapai 200 ton lebih. Pihaknya juga berharap, adanya tambahan TPS ini bisa menekan jumlah tonase sampah yang dikirim ke TPA. Disamping itu, pengolahan sampah juga diharapkan bisa meningkatkan hasil olahan sampah yang bernilai ekonimis dan bisa menghasilkan bahan untuk pupuk.
“Tapi semua kembali lagi ke kesadaran masyarakat. Meskipun mesin pengolahan sampahnya bagus, tapi kesadaran masyarakat dalam memproses sampah kurang, maka tetap tidak akan maksimal, jumlah produksi sampah akan tetap tinggi,” kata dia. (Mg6)
BACA JUGA: Masuki Musim Kemarau, Kota Cimahi Siaga Darurat Kekeringan